Gejala Virus Corona yang Tampak pada Kulit dan Mata

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi perempuan sakit. Shutterstock

Ilustrasi perempuan sakit. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selama ini gejala virus corona umumnya terdeteksi dari demam hingga suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius, batuk, dan sesak napas. Perlu diketahui, saat ini ada beberapa gejala kasat mata lainnya yang bisa diwaspadai sebagai indikasi infeksi virus corona.

Mengutip Medical Daily, juru bicara Persatuan Nasional Dermatologis-Venereologis Prancis, SNDV menyatakan gejala infeksi virus corona juga bisa diketahui dari kondisi kulit. Gejala pada kulit yang bisa diamati di antaranya gatal-gatal dan kulit merah yang amat mengganggu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC Amerika Serikat juga melaporkan bibir atau wajah kebiruan sebagai gejala COVID-19. Indikasi lainnya, sama seperti yang sudah diketahui kebanyakan orang, yakni demam, batuk dan sesak napas selama dua hingga 14 hari setelah paparan virus.

Ilustrasi wanita memegang kulitnya. Pixabay.com

Covid-19 menyerang sistem pernapasan dan menargetkan paru-paru serta dan organ lain yang terhubung. Karena itu, salah satu indikasi infeksi virus corona baru ini adalah penderita kehilangan kemampuan mencium bau dan mencecap rasa.

Infeksi Covid-19 juga dapat diketahui dari kondisi mata. Melansir laman Boldsky, pasien corona umumnya mengalami konjungtivitis adalah peradangan jaringan tipis jernih yang menutupi bagian putih bola mata dan melapisi bagian dalam kelopak mata.

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com

Gejala konjungtivitis termasuk mata merah, gatal, dan terjadi sobekan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh alergi atau infeksi bakteri atau virus. Kondisi ini dapat menular melalui kontak dan sekresi mata dari seseorang yang terinfeksi. Misalnya, seseorang menggosok mata yang terinfeksi kemudian menyentuh orang lain.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Ophthalmology baru-baru ini, menunjukkan dari 38 pasien dengan Covid-19, sebanyak 12 pasien di antaranya mengalami manifestasi okular, seperti kongesti konjungtiva atau kemosis (pembengkakan konjungtiva) dan epifora (air mata yang berlebihan). Gejala-gejala ini terjadi pada pasien dengan penyakit corona yang lebih parah.

ANTARA | YUNIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."