Kiat Agar Anak Tak Main Ponsel Terus Selama Belajar dari Rumah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi anak bermain game online (pixabay.com)

Ilustrasi anak bermain game online (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Wabah corona membuat kegiatan belajar di sekolah berhenti sementara dan anak-anak belajar dari rumah. Para guru menjelaskan pelajaran dan memberikan tugas melalui daring atau online.

Kondisi ini membuat anak harus bersinggungan dengan perangkat digital, seperti ponsel dan komputer. Namun jika tidak didampingi, bisa jadi anak-anak akan langsung mengakses permainan setelah kegiatan belajar online selesai.

Ketika mereka sudah asyik bermain game di ponsel atau komputer, akan sulit bagi orang tua untuk menghentikannya. Lantas bagaimana mengerem atau supaya orang tua tidak kecolongan anak yang semula belajar kemudian malah bermain game.

Psikiater anak dan remaja, Renvil Reynaldi berbagi kiat bagi orang tua dalam mengontrol penggunaan gawai pada anak. Pertama, terapkan jadwal aktivitas harian anak. Tujuannya, membuat anak tetap sibuk sehingga waktu bermain gawai menjadi sangat minim.

"Orang tua harus tegas mengawal aktivitas harian anak. Misalnya, jam berapa mereka belajar, tidur siang, makan, olahraga, dan sebagainya," kata Renvil Reynaldi dalam Instagram Live di @pdskji_Indonesia pada Senin, 13 April 2020. "Jangan sampai ada waktu yang kosong dan menjadi pengalih anak untuk bermain gadget."

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com

Kedua, boleh main dengan batas waktu yang ketat. "Misalnya dalam sehari cukup main game selama satu jam," kata Renvil. Langkah ini, menurut dia, baik diterapkan karena tidak akan menyebabkan adiksi atau masalah kesehatan seperti mata minus dan sebagainya.

Ketiga, memberikan pengertian apabila anak ingin bermain gawai melebihi batas waktu. Anak juga mungkin merasa bosan berada di rumah dan mengerjakan tugas online selama wabah corona ini terjadi. Sama seperti orang dewasa, beri anak keleluasaan untuk bermain sekadar menghilangkan penat.

Kendati ada kelonggaran, Renvil mengingatkan agar orang tua memberikan penjelasan kenapa penggunaan gadget perlu dibatasi, apa dampak negatifnya, dan alternatif apa saja yang dapat dilakukan. "Anak-anak pasti mengerti asalkan orang tua mampu menjelaskan dengan baik," katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."