Bahas 4 Hal Ini saat Ingatkan Teman yang Abai Social Distancing

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Sejumlah pengunjung yang akan menaiki lift mengantre di belakang garis batas tiap pengguna di Sun Plaza Medan, Sumatera Utara, Jumat, 20 Maret 2020. Pihak mal tersebut memberlakukan disiplin saling menjaga jarak atau 'social distancing measures' bagi para pengunjung sebagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. ANTARA

Sejumlah pengunjung yang akan menaiki lift mengantre di belakang garis batas tiap pengguna di Sun Plaza Medan, Sumatera Utara, Jumat, 20 Maret 2020. Pihak mal tersebut memberlakukan disiplin saling menjaga jarak atau 'social distancing measures' bagi para pengunjung sebagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. ANTARA

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah orang merasa gemas melihat orang lain yang tidak ada keperluan penting ataupun bekerja untuk layanan masyarakat masih berkumpul di masa social distancing atau jaga jarak interaksi sosial. Padahal, pemerintah menerapkan aturan tersebut demi melindungi kita dan keluarga dari penyebaran virus corona baru atau COVID-19.

Bila kita melihat orang-orang yang abai, jangan diabaikan begitu saja. Sebab kelalaian mereka juga bisa membahayakan nyawa kita dan orang-orang di sekitarnya.

Mengutip laman Bustle, Senin, 23 Maret 2020, Psikoterapis Jeffrey Rubin menyarankan untuk mencari tahu apa yang penting bagi orang yang Anda ajak bicara, dan memberi argumen Anda untuk kepentingan mereka. 

"Dengar dan cari tahu apa yang dihargai orang itu dan kemudian bantu mereka melihat bagaimana virus corona ini bisa membahayakan. Lakukan secara personal buka melalui perang media sosial," tutur Rubin.

Berikut sejumlah cara yang bisa ditempuh untuk mengingatkan teman-teman yang tak serius menerapkan social distancing

1. Virus corona bisa membuat siapa pun sakit

Kenyataannya adalah bahwa kita semua berisiko tertular dan atau menyebarkan corona. Meskipun orang yang berusia di atas 60 tahun atau memiliki masalah kesehatan penyerta paling berisiko, generasi muda juga dapat terpengaruh dan menularkan penyakit ini kepada orang lain tanpa disadari.

Direktur jenderal kesehatan Prancis, Jerome Salomon, mengatakan kepada CNN pada 15 Maret 2020 bahwa dari 300 kasus serius dalam perawatan intensif di Prancis, lebih dari 50 persen orang berusia di bawah 60 tahun. 

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh JAMA, seperempat dari kasus corona paling serius di Italia juga terjadi pada orang dewasa di bawah 50 tahun. Di California, ada lebih dari 180 kasus yang terdeteksi pada pasien berusia di atas 64 tahun, dibandingkan lebih dari 390 kasus untuk pasien di bawah usia 64 tahun.

2. Tak menunjukkan gejala bukan berarti Anda sehat

Menurut Dewan Penasihat Medis Nutrisi Persona Lou Malinow mudah untuk melihat seseorang dan mengetahui apakah mereka tertular agar menghindari kontak langsung. Tapi nyatanya, banyak yang tidak menunjukkan gejala terpapar virus corona

"Sebagian besar dari mereka yang menularkan virus ke orang lain tidak memiliki gejala atau hanya gejala yang sangat kecil," ucapnya.

Profesor di Sekolah Kedokteran Vanderbilt University dan penasihat CDC William Schaffner mengatakan bahwa orang yang terinfeksi tanpa gejala sebenarnya adalah salah satu kontributor terbesar untuk jangkauan wabah corona

Sebuah studi baru dari University of Massachusetts Amherst, menghitung bahwa masa inkubasi rata-rata untuk COVID-19 hanya lebih dari lima hari dan bahwa 97,5% orang yang mengembangkan gejala akan melakukannya dalam 11,5 hari infeksi.

Ahli penyakit dalam dan ahli pencernaan yang berbasis di New York, Niket Sonpal mengatakan kepada Bustle bahwa semakin cepat kita menjauhkan diri kita selama beberapa minggu ke depan, semakin cepat kurva curam dari kasus baru turun mendatar.

3. Membatalkan liburan demi kesehatan bersama

Menurut Kepala Pusat Studi Neuroekonomi, Paul J. Zak, secara biologis pembawa virus corona yang tidak menunjukkan gejala dapat menginfeksi orang lain, tanpa disadari. "Selama perjalanan, orang-orang berkumpul di restoran, pantai, dan kolam renang, yang semuanya mempercepat efek ini," kata Dr. Zak. 

Jika teman Anda menolak untuk membatalkan liburan, cobalah jelaskan dari sudut pandang hidup dan mati orang banyak. "Ekonomi tumbuh dan sedikit orang yang berlibur tidak akan berpengaruh pada ekonomi secara keseluruhan," tutur Dr. Zak. Jika Anda menjaga kesehatan saat ini, Anda akan memiliki banyak peluang untuk melihat belahan dunia mana pun saat ratusan negara bebas dari wabah ini.

4. Beberkan perjuangan tenaga medis yang tak kenal waktu dan istirahat

Menurut Dr Rubin, Anda harus memiliki perspektif dan menemukan garis antara kehati-hatian dan kepanikan yang tidak rasional. Cobalah bahas dari sisi banyak tenaga medis dan dokter di rumah sakit bekerja tanpa henti dan mempertaruhkan nyawanya untuk merawat orang lain.

Dengan melakukan social distancing, kita bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona dan melindungi diri serta keluarga. Sementara para dokter dan tenaga medis berjibaku di garis terdepan menyembuhkan yang sakit. Bagaimana jika itu ayah, ibu, kakak Anda? Utamakan pengandaian yang bisa menyentuh nurani kemanusiaan mereka.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."