Cegah Konstipasi pada Anak dengan 4 Langkah Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak sakit. Shutterstock.com

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Anak-anak usia 1-5 tahun rentan mengalami diare. Selain diare, gangguan pencernaan yang kerap dialami anak adalah konstipasi atau sembelit. Merujuk data World Health Organization atau WHO sebanyak 1 dari 3 anak berisiko mengalami konstipasi.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi Badriul Hegar mengatakan konstipasi ialah gangguan pada saluran cerna yang menunjukkan kondis anak sulit atau jarang buang air besar (BAB) yang terjadi selama minimal dua minggu.

Tanda anak mengalami konstipasi antara lain frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, konstipasi feses keras, menunjukkan gejala mengejan atau tidak tuntas, dan harus mengeluarkan tinja secara manual.

"Konstipasi bisa menyerang anak dengan usia di bawah 2-3 tahun, begitu anak mulai bermain dan dan merasakan makanan yang enak," kata Badriul usai ditemui di acara Bicara Gizi: Peranan Serat untuk Dukung Kesehatan Pencernaan Anak" Rabu 4 Maret 2020 di Jakarta.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi Badriul Hegar usai ditemui di acara "Bicara Gizi: Peranan Serat untuk Dukung Kesehatan Pencernaan Anak" di Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020. TEMPO/ Eka Wahyu Pramita

Badriul melanjutkan, tantangan menangani konstipasi berbeda dengan gangguan kesehatan lainnya. Cara menanganinya tidak semudah sakit dikasih obat atau antibiotik, lalu pulih. "Mengatasi konstipasi tapi soal mindset, anak bisa trauma kalau dipaksa makan serat, jadi perlu waktu," ucapnya.

Sebab itu untuk mencegah anak konstipasi, orang tua disarankan menjaga kesehatan pencernaan buah hati agar mendapatkan asupan serat yang sesuai kebutuhan. "Memang susah kalau harus mengikuti standar ukuran, tapi yang perlu diperhatikan setiap waktu makan atau snack mendapatkan asupan serat," imbau Badriul.

Badriul memberikan tips untuk orang tua menjaga saluran cerna si kecil agar tetap sehat:

1. Penuhi asupan dengan gizi seimbang (karbohidrat, protein, vitamin, dan serat).

2. Konsumsi serat sesuai dengan rekomendasi serat harian.

3. Kenali fungsi saluran cerna si kecil.

4. Cukupi aktivitas fisik untuk menstimulasi gerak saluran cerna.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."