Rekomendasi Makanan bagi yang Ingin Cepat Hamil dari Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap pasangan yang sudah menikah mempunyai beragam keinginan bersama, salah satunya mempunyai keturunan. Akan tetapi, sebanyak 15 persen pasangan menghadapi masalah kesuburan. Jangan dulu khawatir, ada beberapa cara alami untuk meningkatkan kesuburan agar cepat hamil seperti gaya hidup dan pola makan. Kedua faktor itu bisa membantu meningkatkan kesuburan hingga 69 persen.

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah dan RSIA Grand Family PIK, Thomas Chayadi, mengatakan bahwa makanan yang berpengaruh baik untuk kehamilan harus mengandung makronutrien dan mikronutrien yang seimbang. Seperti apa detailnya?

Berikut daftar makanan yang disampaikan Thomas dalam siaran pers yang diterima Tempo.co Ahad, 16 Februari 2020

Makronutrien

1. Lemak

Konsumsi lemak jenuh yang berlebih dapat mengganggu sel telur. Namun, konsumsi asam lemak tak jenuh, terutama lemak tak jenuh ganda dapat memperbaiki proses pembentukan sel telur.

Konsumsi lemak trans juga harus dihindari karena berhubungan dengan resistensi insulin yang lebih tinggi dan dapat mengganggu fungsi ovulasi. Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi ialah daging merah, susu dan produk susu yang berlemak tinggi dan makanan berminyak lainnya.

Makanan yang mengandung lemak tak jenuh seperti alpukat, minyak zaitun, salmon dan kacang-kacangan seperti almon, walnut, hazelnut. Lemak trans biasanya dijumpai pada makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, ayam goreng hingga mentega.

2. Protein

Konsumsi protein tidak mempengaruhi fungsi sistem reproduksi. Selain itu, protein untuk pembentukan sel sehingga diet protein yang seimbang dibutuhkan. Makanan yang mengandung protein seperti daging sapi, ikan, ayam, dan kacang-kacangan.

3. Karbohidrat

Baik kualitas dan kuantitas dari karbohidrat berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat. Makanan ini mempengaruhi sensitivitas insulin pada individu yang sehat.

Kurangi makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi karena berisiko mengganggu ovulasi. Konsumsi serat yang berlebih juga dapat mengganggu ovulasi (konsumsi serat > 22g/ hari).

Ilustrasi putih dan kuning telur. pixabay.com/Baljeet Singh

Mikronutrien

1. Zat besi

Zat Besi juga berperan penting dalam ovulasi. Pada perempuan dengan anemia defisiensi besi dan kadar ferritin yang rendah dijumpai pada perempuan dengan gangguan kesuburan.

Makanan yang mengandung zat besi antara lain daging merah, kacang-kacangan, kuning telur, sayur berdaun gelap atau hijau.

2. Asam folat

Kadar asam folat yang rendah dihubungkan dengan pembelah sel yang kurang baik, peningkatan kadar stres oksidatif, dan kematian sel. Hal-hal tersebut dapat mengganggu proses perkembangan sel telur.

Maka dari itu, penting sekali untuk mengonsumsi makanan tinggi asam folat (sayur, sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian dan bit merah) atau minum suplemen asam folat bila ingin hamil maupun saat hamil.

3. Vitamin D

Vitamin D berperan penting dalam reproduksi manusia. Kadar vitamin D yang rendah berhubungan dengan kadar hormon androgen yang tinggi pada perempuan dengan polycystic ovary syndrome (PCOS).

Perempuan di Indonesia juga berisiko kekurangan vitamin D, terutama pada perempuan yang berjilbab. Oleh karena itu, suplementasi vitamin D dibutuhkan. Vitamin D dapat diperoleh dengan berjemur pada sinar matahari pagi, dan makanan seperti minyak ikan kod, salmon, tuna, sarden, hati sapi, dan jamur kancing.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."