Ayu Kartika Dewi Meningkatkan Percaya Diri dengan 3 Langkah Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ayu Kartika Dewi (Instagram @ayukartikadewi/whiteboardjournal)

Ayu Kartika Dewi (Instagram @ayukartikadewi/whiteboardjournal)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Percaya diri yang menurun pernah menimpa saja, termasuk Staf Khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi Ayu Kartika Dewi. Perasaan itu sempat melandanya kala diberi amanah besar, menunaikan tugas yang menantang hingga dinobatkan meraih suatu penghargaan. 

"Gw dapat promosi jabatan. Gw senang, tapi gw bertanya-tanya apakah gw layak dipromosi. Gw sering bertanya dalam hati apakah gw cukup layak untuk menjadi pacarnya. Dia kan lebih cakep / pinter / terkenal / berprestasi daripada gw," tulis ia di Instgram-nya pada Ahad, 16 Februari 2020.

Ia juga menyebutkan kerap muncul rasa bimbang dan tak layak saat diberi penghargaan ataupun diminta menjadi pembicara.

"Siapa yang punya pemikiran-pemikiran seperti itu? Kamu gak sendirian kok. Gw juga kadang-kadang gitu. Gw juga sering mendengar teman-teman gw bertanya hal yang sama," tulis Ayu.

Tidak berhenti sampai pertanyaan di atas, Ayu pun memberikan beberapa tips untuk meningkatkan rasa percaya diri

1. Sadari tiap kali pikiran tersebut muncul

Tiap kali di pikiran kita terbersit pertanyaan apakah kita layak, coba cermati. Kenapa pikiran ini muncul saat ini? Trigger-nya apa?

"Biasanya kalau kita sudah bisa mengenali polanya, kita bisa senyum-senyum aja tiap kali pikiran ini muncul. 'Aha! Mulai lagi nih si pikiran gak pede ini nongol'. Kenali, dan jangan biarkan pikiran itu mengambil alih," tulis Ayu.

2. Cari pendapat objektif

Ayu mengatakan bahwa dirinya terkadang tidak yakin dengan kinerjanya di kantor. Ia merasa beruntung dengan evaluasi setiap tiga bulan yang diterapkan di kantornya. 

"Kalau ada yang perlu gw perbaiki, gw segera tau. Kalau kita gak tau bagaimana performance kita, wajar kita merasa cemas," tulisnya.

"Kalau tidak yakin kenapa dia mau memilih kita, coba tanya dong, 'kenapa sih pilih aku?' Barangkali Anda akan menemukan jawaban yang tidak diduga," lanjut ia.

3. Tulis achievement list

Menurut Ayu, otak manusia secara alami terbiasa untuk mengingat hal-hal yang negatif. Dulu ketika manusia masih hidup nomaden, lebih mudah untuk mengingat "5 tanaman yang beracun" daripada "7459 tanaman yang bisa dimakan".

Oleh karena itu, lebih mudah untuk mengingat kegagalan daripada prestasi kita. "Coba deh tiap malam tulis achivement (pencapaian) hari ini. Tidak perlu hal-hal besar. Misalnya datang ke rapat sudah baca semua materi, berhasil lari lebih cepat daripada kemarin, dan lainnya," tulis Ayu.

Ia menutup tulisan dengan menyebutkan pentingnya proses di setiap perubahan."Pastikah akan sembuh? Pasti butuh proses apalagi jika kita selama bertahun-tahun terus menerus bilang kalau kita tidak pantas. Butuh waktu untuk re-programming otak."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."