Tips Belajar Pole Dance alias Tari Tiang, Kuat Melawan Gravitasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Wanita berusia 25 tahun ini menunjukkan kemampuannya melakukan beberapa gerakan pole dance yang menggabungkan antara tarian dan akrobatik. Tubuh elastisnya meliuk mengikuti alunan musik bertempo sedang.instagram.com/nikitawillyofficial94

Wanita berusia 25 tahun ini menunjukkan kemampuannya melakukan beberapa gerakan pole dance yang menggabungkan antara tarian dan akrobatik. Tubuh elastisnya meliuk mengikuti alunan musik bertempo sedang.instagram.com/nikitawillyofficial94

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaPole dance atau menari di tiang sedang menjadi tren. Penyanyi Jennifer Lopez menunjukkan kepiawaiannya melakukan pole dance di acara Super Bowl Halftime Show 2020 di Hard Rock Stadium di Miami, Florida, Minggu 2 Februari 2020.

Selebriti Indonesia, seperti Jessica Iskandar, Jennifer Bachdim, dan Gisella Anastasia, juga pernah melakukan gerakan pole dance di Instagram. Untuk dapat melakukan gerakan pole dance, butuh latihan keras sampai berbulan-bulan lamanya.

"Ini adalah akrobat yang nyata," kata Jennifer Lopez dalam video di balik layar saat berlatih pole dance pada September 2019. "Ini sama sulitnya dengan apapun yang pernah aku pelajari. Dan Ini mungkin yang paling sulit."

Instruktur pole dance Kiele Jael mengatakan pada prinsipnya gerakan tari ini menantang gravitasi. Sebab itu, butuh kekuatan fisik dan kepercayaan diri yang luar biasa bagi siapa saja yang melakukannya. Dan, jangan melakukan pole dance tanpa bantuan instruktur karena amat berisiko.

"Saat pertama melakukan pole dance, saya merasa amat bugar dan ternyata belum tentu bisa langsung melakukannya," kata Kiele Jael yang menjadi instruktur di Incredipole selama lebih dari sepuluh tahun. "Pole dance itu jauh lebih sulit daripada apapun yang pernah kamu pikirkan. Sebab itu, hormati siapa saja yang telah melakukannya."

Kiele Jael menjelaskan, penari tiang harus mampu menahan berat badan mereka di udara dan bertumpu pada beberapa titik ditiang. Kemudian ada gerakan akrobatik, seperti berputar atau membalikkan tubuh di udara. Semua gerakan ini, menurut Kiele Jael, membutuhkan inti tubuh yang kuat terutama tubuh bagian atas.

Jennifer Bachdim dan Jessica Iskandar melakukan pole dance. Instagram/@jenniferbachdim

Gerakan-gerakan pada pole dance bisa jadi menyakitkan, memicu goresan, dan memar akibat gesekan dengan permukaan tiang yang terbuat dari logam. Kiele Jael amat menyayangkan orang-orang yang berpikir kalau pole dance adalah bagian dari industri prostitusi karena gerakan yang dianggap sensual. "Padahal ini adalah seni olah tubuh dan membutuhkan kekuatan untuk melakuannya," ucap dia.

Kiele Jael mengatakan pole dance membuat setiap penarinya lebih menghargai dan mendengarkan tubuh mereka sendiri. "Mereka yang melakukan pola dance akan merasa kuat, bebas, percaya diri, dan seperti benar-benar terbang," ujarnya.

Instruktur pole dance dari Black Girls Pole, Dalijah Franklin mengatakan siapapun bisa mulai berlatih pole dance. "Saya mengajar orang-orang yang belum pernah menyentuh tiang dan saya selalu mendengar mereka berkata, 'saya tahu ini akan sulit, tetapi saya tidak tahu akan sesulit ini'," ucap Franklin.

Menurut Dalijah Franklin, setiap orang bisa melakukan pole dance, terlepas berpapaun usianya, berat badannya, tinggi tubuh, dan lain sebagainya. "Ketika kamu mulai menikmatinya, tak terasa kamu bisa membentuk otot di tempat-tempat yang tidak disangka," kata dia.

Yang terpenting dari belaja pole dance atau menari tiang adalah kepercayaan diri. Ini sama pentingnya dengan kekuatan dan ketangkasan. "Saya tidak pernah merasa lebih seksi atau percaya diri daripada ketika saya melakukan dance pole" ujar Franklin. "Olahraga ini begitu menantang, menyenangkan, membangun kepercayaan diri, dan tubuhmu akan terasa berbeda dari yang pernah dirasakan sebelumnya."

Sebelum melakukan pole dance, para pemula sangat disarankan untuk menanggalkan semua asumsi tentang tubuh mereka. Yakin dan bukalah pikiran bahwa kamu bisa menjadi apapun yang kamu inginkan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."