Hari Kanker Dunia, Penyintas Kanker Endri Kurniawati Rilis 2 Buku

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Penyintas kanker dan penulis buku Endri Kurniawati. Dok Pribadi

Penyintas kanker dan penulis buku Endri Kurniawati. Dok Pribadi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyintas kanker payudara dan penulis buku Endri Kurniawati meluncurkan dua buku sekaligus dalam menyambut Hari Kanker Dunia yang diperingati setiap 4 Februari 2020.

Dua buku itu berjudul Tubuhku Panglimaku dan Mindset Kuncinya. "Dua judul buku ini menandai soft launching peluncuran buku seri yang Insya Allah kelak akan terbit dalam beberapa judul," kata Endri kepada Tempo, Selasa 4 Februari 2020.

Buku Tubuhku Panglimaku bercerita tentang bagaimana Endri menjaga raganya sejak setelah menjalani pengobatan kanker yang panjang dan berat. Menjaga makanan yang dikonsumsi, menertibkan waktu tidur, menghadapi dan mengatasi efek kemoterapi, sampai menjaga agar tetap fit dalam kegiatan sehari-hari.

Adapun buku Mindset Kuncinya bercerita tentang bagaimana merawat jiwa sejak setelah menerima vonis kanker payudara. "Ini penting diketahui karena orang yang memiliki masalah onkologi biasanya punya masalah psikologi," kata Endri yang juga wartawan Tempo.

Buku Tubuhku Panglimaku dan Mindset Kuncinya karya penyintas kanker Endri Kurniawati diluncurkan pada Hari Kanker Dunia, 4 Februari 2020. Dok Pribadi

Buku tersebut bercerita tentang bagaimana kanker membuat kurva psikologis anjlok hingga pulih, kembali bersemangat lagi. Juga ihwal meredam stres yang ditimbulkan oleh pekerjaan dan kehidupan sosial sehari-hari. Ada pula kiat menghindari depresi atau kekecewaan ketika tubuh tidak lagi sekuat dulu, sementara cita-cita selalu ada.

Peneliti penyakit tropis Universitas Airlangga yang juga penyintas kanker payudara, Dinar Adriaty mengatakan buku-buku yang ditulis Endri sejatinya adalah buku how to, how to live with cancer. Penyajian dengan teknik bercerita, menurut Dinar, membuat buku ini tidak menggurui namun tetap bisa dinikmati isinya seperti membaca cerpen atau novel.

Sebagaimana buku pertama berjudul Kehidupan Kedua Penyintas Kanker (2015), buku Tubuhku Panglimaku dan Mindset Kuncinya, ini juga dilengkapi dengan penjelasan dari para ahli. "Kutipan-kutipan dari pakar masuk ke dalam tulisan dengan cantik tanpa menggurui pembaca," tutur Dinar.

Penyintas kanker dan penulis buku Endri Kurniawati. Dok Pribadi

Anggota DPR yang juga mantan juru bicara kepresidenan, Johan Budi Pribowo mengatakan dari 'kumpulan cerpen' ini, pembaca bisa belajar cara mengelola keinginan, berserah, dan bersyukur bahkan pada saat-saat paling sulit: melawan kanker. "Dengan diksi ringan dan lincah, buku-buku ini bisa menjadi bahan edukasi dan lebih mudah diterima berbagai kalangan untuk memahami kanker," ucap Johan Budi.

Endri Kurniawati melanjutkan, buku Kehidupan Kedua Penyintas Kanker diterbitkan lagi oleh Tempo Publishing pada 2017 dalam bentuk buku seukuran novel. Institut Terjemahan dan Buku Malaysia telah menerjemahkannya ke dalam Bahasa Malaysia dan menerbitkannya di Kuala Lumpur.

Masyarakat juga bisa menikmati buku Kehidupan Kedua Penyintas Kanker dalam bentuk buku elektronik dan audio di Google Playstore. Buku-buku seri Hidup Bersama Kanker bercerita bahwa kanker bisa disembuhkan dan pasien bisa melanjutkan kehidupan yang indah.

RINI KUSTIANI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."