Mengenal Nazma Khan, Pencetus World Hijab Day

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Nazma Khan. Twitter.com/aa.com.tr

Nazma Khan. Twitter.com/aa.com.tr

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - World Hijab Day (WHD) atau Hari Hijab Sedunia adalah acara tahunan yang diperingati setiap 1 Februari setiap tahun. Organisasi Hari Hijab Dunia meminta warga global dari semua agama dan latar belakang untuk mengenakan jilbab (penutup kepala) selama sehari dalam solidaritas dengan wanita muslim di seluruh dunia.

Kampanye untuk Hari Hijab Sedunia 2020 adalah "Unity in Diversity" dengan tagar #EmpoweredInHijab. Misi keseluruhan WHD adalah untuk menciptakan dunia yang lebih damai di mana warga global saling menghormati.

Melansir laman World Hijab Day, Sabtu 1 Februari 2020, WHD berfokus pada memerangi kefanatikan, diskriminasi, dan prasangka terhadap perempuan muslim. Tujuan ini sangat penting mengingat jilbab dilarang di beberapa negara, sementara di negara lain, perempuan muslim menjadi sasaran dan dilecehkan secara verbal dan fisik.

Nazma Khan, penduduk asli New York, Amerika Serikat, memprakarsai gerakan WHD karena pengalaman pribadinya. Ketika tumbuh besar di New York, ia alami pelecehan dan diskriminasi lantaran pilihannya berjilbab. Kemudian pada 1 Februari 2013, ia meminta saudari seiman dari seluruh dunia untuk mengenakan jilbab selama satu hari.

Dalam delapan hari, ia mendapat tanggapan dari para wanita yang tinggal di 67 negara yang mewakili konglomerat berlatar belakang agama, termasuk Kristen, Yahudi, Pagan, Wiccan, Rastafarian, Budha hingga ateis.

Menurut Nazma, persepsi negatif tentang jilbab memungkinkan orang untuk bertindak berdasarkan ketakutan mereka dan melukai wanita tidak bersalah tanpa ancaman nyata yang ada. WHD menyajikan kesempatan bagi semua orang untuk belajar tentang jilbab dan pentingnya dalam agama Islam.

WHD memberikan kesempatan kepada warga di seluruh dunia yang tidak akrab dengan agama Islam untuk membuka dialog dengan tetangga, rekan kerja, dan teman muslim mereka.

Selain itu, WHD memberikan kesempatan bagi para guru untuk memahami mengapa siswa muslim mereka mengenakan jilbab. Gerakan ini juga memberi para ibu non-muslim untuk lebih memahami iman putri mereka dan keputusan untuk mengenakan jilbab.

WHD juga memiliki banyak sukarelawan dan duta besar di seluruh dunia yang berasal dari semua lapisan masyarakat. Diperkirakan bahwa orang-orang di 190 negara ambil bagian dalam Hari Hijab Sedunia.

Selain itu, WHD telah didukung oleh banyak individu terkenal di dunia termasuk cendekiawan, politisi, dan selebriti di seluruh dunia. Pada tahun 2018, Organisasi Hari Jilbab Dunia menjadi organisasi nirlaba.

Sejak dimulainya Hari Hijab Sedunia beragam apresiasi positif datang dari berbagai negara. Antara lain adalah pengakuan dari negara bagian New York pada 2017. Di tahun yang sama, House of Commons dari Inggris menyelenggarakan acara yang menandai hari itu, Perdana Menteri Inggris 2016-2019 Theresa May juga turut hadir.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."