Bos Gojek Crystal Widjaja Makan Soto: Ya Tuhan, Sangat Enak!

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Crystal Widjaja, Data Scientist Go-Jek saat ditemui di acara GE Indonesia Recognition for Inspiring Women in Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) di Jakarta Selatan, Rabu 27 November 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri

Crystal Widjaja, Data Scientist Go-Jek saat ditemui di acara GE Indonesia Recognition for Inspiring Women in Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) di Jakarta Selatan, Rabu 27 November 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Crystal Widjaja semula cuma bisa membayangkan Indonesia dari cerita. Senior Vice President Intelligence and Growth Gojek tersebut lahir di Texas dan besar di San Jose, California, Amerika Serikat.

Orang tuanya banyak berkisah tentang bagaimana mereka tumbuh di Indonesia dan makanan favoritnya. "Mereka bercerita tentang makanan enak yang mereka sukai dan ibuku juga berusaha membuatkan soto," kata Crystal, 28 tahun, dalam acara Women in Science, Technology, Engineering, and Mathematics yang diselenggarakan General Electric, Rabu, 27 November 2019.

Saat datang pertama kali ke Indonesia pada Mei 2015, Crystal menjajal soto lagi. Ketika kuahnya sampai ke lidah, ia tersentak. "Oh my God, saya baru tahu rasa soto itu ternyata sangat enak," ujarnya.

Crystal Widjaja. TEMPO Institute/Ibnu Muslem

Selama di Indonesia, dia mengunjungi kakek-neneknya di Jakarta, juga pelesiran ke Bali dan Surabaya. Crystal takjub melihat masyarakat Indonesia, yang menurutnya sangat kreatif.

Saat banjir datang, misalnya, tiba-tiba muncul seseorang ke tengah jalan mengatur lalu lintas. Ada pula orang yang menawarkan jasanya hanya untuk duduk di mobil agar orang lain bisa menerabas jalan three-in-one. 

"Saya menyadari betapa potensialnya Indonesia dan betapa inovatifnya orang di sini," ucapnya. Crystal Widjaja lalu melamar ke Gojek agar bisa tinggal di Indonesia.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."