Sri Mulyani Ajak Perempuan Berani Bicara Melawan Pelecehan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di momen Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyuarakan tentang gerakan kerja profesional tanpa pelecehan seksual. Ia mengajak para perempuan berani melawan pelecehan seksual, jangan lagi memilih diam.

Hal itu disampaikannya dalam acara Hari Ibu yang dilaksanakan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sri Mulyani membagikan potongan video pernyataannya beserta foto ke dalam 10 slide unggahan di Instagram pada Senin, 23 Desember 2019

“Kita harus bicara, agar hal ini tidak dianggap biasa, dan berlalu seperti tidak terjadi apa-apa. Katakan pada diri sendiri bahwa saya berani,” tulis Sri Mulyani 

Menurut Sri Mulyani, saat ini ada nilai-nilai sosial yang mengikat perempuan dalam ruang publik. Alhasil, membuat ruang geraknya terbatas dan membuat kaum Hawa kerap takut bicara saat terjadi pelecehan seksual kepada dirinya.

“Banyak alasan melatarbelakangi, seperti trauma, tidak mau disudutkan dengan pertanyaan dan enggan menjadi sorotan,” jelas perempuan berusia 57 tahun ini.

Untuk menumbuhkan keberanian perempuan bicara, ia menyebutkan pentingnya peran ibu sebagai teman.

“Keterbukaan dalam rumah sejak dini, bisa sangat menolong anak-anak kita untuk lebih mudah berbagi, dan menceritakan pengalaman mereka baik atau buruk,” tulis Sri Mulyani.

Lebih lanjut ia memaparkan, “Saya berdiri di sini hari ini bukan hanya sebagai Menteri, tapi juga sebagai Ibu, seorang rekan, kakak, perempuan, dan seorang teman yang dengan sepenuh hati saya mendorong seluruh perempuan untuk berani dan berdaya.”

“Kalian tidak pernah sendirian, kumpulkan keberanian untuk melawan. Dan sekali lagi, katakan pada diri sendiri, saya berani,” jelas Sri Mulyani.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."