Hari Anak Sedunia, Berikut 7 Cara Anak Mudah Berteman

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi Ayah dan Ibu bermain dengan anak. Shutterstock.com

Ilustrasi Ayah dan Ibu bermain dengan anak. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mungkin Anda jarang melihat anak Anda main bersama-teman-temannya. Apalagi jika di sekolah atau di lingkungan rumah, anak seringkali terlihat sendirian. Hal ini tentu membuat Anda berpikir apa yang salah dengan anak Anda. Lalu, apa yang harus Anda lakukan agar anak memiliki teman?

Menjalin pertemanan merupakan salah satu hal penting di masa kanak-kanak sebab keterampilan sosial yang dimiliki akan bertahan sepanjang hidupnya. Pada usia prasekolah, anak-anak cenderung mulai berteman dengan satu atau beberapa orang.

Teman biasanya akan semakin banyak ketika anak mulai bersekolah. Namun, sebagian anak bisa kesulitan dalam mencari teman. Memiliki satu atau dua teman mungkin masih bisa membuat anak merasa senang. Akan tetapi, jika anak tidak memiliki teman sama sekali, hal ini dapat menjadi masalah untuk perkembangan anak.

Mengambil langkah-langkah kecil dalam mendorong interaksi sosial anak tanpa memaksanya merupakan hal yang paling penting untuk dilakukan. Adapun langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak memiliki teman adalah berikut ini.

1. Mengundang anak-anak sebayanya ke rumah

Ini adalah langkah sederhana untuk membuat anak Anda memiliki teman. Undanglah satu atau dua anak seusianya yang sudah Anda kenal ke rumah. Sebelumnya, Anda juga dapat bertanya pada anak Anda, apakah ada anak di sekolahnya yang ingin ia undang. Jika anak yang diundang bersedia datang ke rumah Anda, maka biarkan mereka menghabiskan waktu bersama dengan bermain di rumah.

2. Memasukkannya ke dalam suatu kegiatan

Memasukkan anak ke dalam kegiatan les menggambar, bahasa inggris, berenang, atau lainnya dapat membuatnya bertemu anak-anak seusianya. Doronglah anak untuk berinteraksi dengan mereka.

Selain itu, Anda juga dapat meminta anak-anak seusianya tersebut untuk menemani anak Anda dan tidak membiarkannya sendirian. Pastikan anak mengikuti kegiatan yang ia suka, namun berikanlah saran yang baik.

3. Mendorong kesamaan anak dengan teman sebayanya

Anak-anak senang mengikuti berbagai tren, seperti memiliki berbagai perlengkapan sekolah yang bertema Pokemon atau Hello Kitty. Izinkan anak Anda memilikinya juga agar bisa sama dengan teman sebayanya. Memiliki kesamaan dapat membantunya berkomunikasi dengan teman sebayanya sehingga dapat membentuk pertemanan.

4. Berbicara dengan guru

Jika anak tidak punya teman di sekolah, Anda dapat berbicara dengan guru mengenai kekhawatiran Anda. Anda dan guru dapat bekerjasama agar buah hati Anda memiliki teman. Selain itu, cari tahu juga apakah anak Anda mengalami hal buruk di sekolah, seperti halnya bullying.

Jika iya, Anda dapat meminta guru untuk turun tangan mengatasi persoalan ini karena sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan menyenangkan untuk anak.

5. Pelajari berbagai referensi untuk mendorong anak berteman

Membaca buku atau menonton video tentang pertemanan anak dapat menjadi langkah yang baik untuk berbicara pada anak mengenai pertemanan. Selain itu, ketika berbicara Anda juga dapat mendorong anak membuka diri dan mengungkapkan apa yang dirasakannya.

6. Terlibat namun tidak mendominasi

Ketika Anda mencoba mendekatkan anak dengan teman barunya, Anda dapat menyarankan permainan yang dapat dilakukan. Namun, jangan terlalu mendominasi karena teman barunya akan merasa canggung dan anak Anda akan merasa tidak nyaman. Oleh sebab itu, ketika anak mulai membaur sebaiknya biarkan ia bermain sendiri dengan teman barunya.

7. Dapatkan bantuan ahli

Dalam kebanyakan kasus, malu atau sulit berteman di masa kecil merupakan hal yang normal. Namun, ini juga dapat mengindikasikan terjadinya suatu hal. Jika anak tidak melakukan kontak mata, menarik diri secara tidak wajar, ataupun tampak ketakutan untuk pergi ke sekolah atau taman bermain, cobalah untuk mendatangi psikolog atau psikiater agar mendapatkan bantuan yang tepat.

Selain pemalu atau pendiam, anak juga bisa tidak memiliki teman karena ia merupakan seorang trouble maker. Ketika anak dianggap nakal, ajaklah anak berbicara dan berikan pengertian padanya, seperti jika ia menjadi anak yang nakal maka tidak akan ada yang mau berteman dengannya.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."