Batas Waktu Aman Menyimpan Susu hingga Telur di Kulkas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kulkas salah satu tempat untuk menyimpan bahan stok makanan atau sisa makanan yang dibeli. Dengan udara yang dingin, makanan tersebut akan lebih awet jika dikonsumsi di kemudian hari.

Meski demikian, ada batasan tertentu dalam menyimpan makanan di kulkas karena jika lebih dari batas tersebut, makanan akan rusak dan bisa menyebabkan penyakit bagi tubuh. Melansir dari laman Web MD dan Health Line, berikut empat makanan dan batasan aman untuk disimpan di kulkas.

1. Susu

Bakteri bisa tumbuh dengan cepat di dalam susu. Tak heran, banyak ahli menyarankan untuk tidak menyimpan susu lebih dari satu hari usai dibuka dan dikeluarkan dari kulkas. Namun, jika masih dalam keadaan yang baru disimpan, susu bisa bertahan selama dua minggu atau sampai batas kedaluwarsa.

2. Telur

Telur yang masih utuh di dalam cangkang dapat bertahan di dalam kulkas selama 3-5 minggu. Jika ingin lebih lama lagi, Anda juga bisa membekukannya. Namun, dibutuhkan sedikit kemampuan untuk memisahkan putih dan kuning telur pada wadah tertutup sebelum dibekukan.

3. Daging mentah

Daging mentah sangat disarankan untuk disimpan di kulkas selama tiga hingga lima hari. Namun, jika meletakkannya pada freezer alias dibekukan, ia bisa bertahan selama berbulan-bulan. Meski demikian, rasa dan teksturnya akan perlahan menurun. Jadi, lebih baik sesegera mungkin mengkonsumsinya.

4. Keju

Untuk jenis cheddar, keju ini bisa bertahan hingga satu bulan di dalam kulkas. Namun untuk mozzarella atau muenster, mereka bisa bertahan lebih lama alias sampai 2-3 bulan. Jika memiliki krim keju, ia hanya bisa disimpan 2-3 minggu saja. Tetapi krim keju lunak seperti cottage dan ricotta hanya bisa bertahan sekitar 10 hari.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."