Pahami 7 Tanda Perimenopause, Masa Peralihan sebelum Menopause

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Tetap Prima Menjelang Menopause

Tetap Prima Menjelang Menopause

IKLAN

3. Tingkat kesuburan yang menurun

Satu lagi yang menjadi indikasi perimenopause adalah penurunan tingkat kesuburan. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakteraturan masa subur (ovulasi) Anda, sehingga membuat peluang kehamilan berkurang.

Kendati demikian, bukan berarti Anda tidak bisa memiliki anak sama sekali. Selama Anda masih mengalami haid, sekalipun tidak teratur, sel telur masih bisa dibuahi sehingga Anda masih bisa berpeluang untuk hamil. 

4. Penurunan gairah seks 

Selama perimenopause, gairah seksual Anda akan mengalami penurunan. Kondisi ini dapat terjadi karena ketidakstabilan hormon estrogen dan progesteron, maupun miss V yang kering dan memicu sakit ketika berhubungan seks. Namun tidak semua wanita mengalami penurunan gairah seks ketika perimenopause. Bagi para wanita yang memiliki kehidupan seksual yang memuaskan sebelum menopause dimulai, hasrat seks mereka mungkin saja tidak akan menurun secara drastis.  

5. Mengalami hot flashes dan gangguan tidur

Salah satu indikasi perimenopause adalah hot flashes. Tidak semua wanita mengalami gejala hot flashes yang sama. Intensitas, durasi, dan frekuensi hot flashes bisa bervariasi. Serangan hot flashes bisa membuat kaum hawa tiba-tiba banyak berkeringat selama 5-10 menit. Tapi ada juga sebagian wanita yang hanya merasa kepanasan dan tanpa mengeluarkan keringat.

Apabila terjadi pada malam hari, gejala hot flashes yang terasa akan membuat Anda berkeringat. Kondisi ini dikenal dengan istilah keringat malam. Tak jarang rasa panas tersebut mempengaruhi kualitas tidur karena membangunkan Anda dari tidur.

Untuk mengatasi hot flashes, Anda dapat menerapkan latihan pernapasan dalam (deep breathing). Anda juga bisa menghindari berada di suhu panas serta tidak mengonsumsi makanan pedas dan minuman panas agar tidak mudah berkeringat. 

6. Kehilangan kepadatan tulang

Penurunan produksi hormon estrogen membuat Anda lebih cepat mengalami kehilangan massa tulang. Inilah yang dapat meningkatkan riisko osteoporosis pada wanita. Untuk mencegah kondisi kerapuhan tulang tersebut, perbanyak konsumsi kalsium dan vitamin D. Pastikan pula Anda berolahraga selama 30 menit setiap hari. 

7. Perubahan suasana hati (mood swing)

Wanita yang memasuki masa perimenopause, tak jarang mengalami suasana hati yang berubah-ubah. Mood swing ini muncul akibat ketidakstabilan hormon, dan bisa saja meningkatkan risiko terjadinya depresi.

Siklus menstruasi yang tidak teratur dan gejala-gejala di atas merupakan hal yang normal dan umum terjadi pada wanita ketika mengalami perimenopause. Karena itu, Anda tidak perlu khawatir.  Meski demikian, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami kondisi-kondisi seperti durasi menstruasi yang lama, misalnya melebihi tujuh hari, volume darah menstruasi yang sangat banyak. Akibatnya, Anda harus sering mengganti pembalut tiap 1-2 jam sekali. Perdarahan dari vagina yang terjadi di luar siklus haid, serta siklus menstruasi yang kurang dari 21 hari.

Kondisi-kondisi tersebut mungkin saja menandakan gangguan pada sistem reproduksi Anda. Dengan menemui dokter, Anda akan mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

SEHATQ

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."