Benarkah Olahraga Sebelum Sarapan Lebih Ampuh Bakar Lemak?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
ilustrasi berolahraga. Shutterstock

ilustrasi berolahraga. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di pagi hari, kegiatan apa yang lebih dahulu dilakukan, olahraga atau sarapan? Sebuah studi dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan, melakukan olahraga sebelum sarapan memiliki manfaat kesehatan, khususnya untuk orang dengan kondisi obesitas.

"Hasil studi menunjukkan, mengubah waktu makan dapat membawa perubahan besar dan positif bagi kesehatan Anda secara keseluruhan," kata salah satu peneliti Javier Gonzalez, dari Departemen Kesehatan Universitas Bath seperti dilansir laman Medical News Today, Jumat 1 November 2019.

Untuk sampai pada temuan itu, para ilmuwan dari Universitas Bath dan Birmingham di Inggris itu melakukan eksperimen yang melibatkan 30 orang pria obesitas dan kelebihan berat badan selama enam minggu.

Mereka menguji bagaimana berolahraga sebelum dan sesudah makan mempengaruhi simpanan lemak otot dan respon insulin dan melihat hubungan itu pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Tim peneliti membagi para partisipan studi menjadi tiga kelompok yakni mereka yang sarapan sebelum berolahraga, kelompok yang sarapan setelah berolahraga, dan mereka yang tidak membuat perubahan gaya hidup.

Mereka yang berolahraga sebelum sarapan membakar lemak dua kali lebih banyak dari kelompok partisipan yang berolahraga setelah makan dengan jenis makanan yang sama. Ada alasan sederhana untuk temuan itu adalah ketika orang berpuasa semalaman, mereka memiliki kadar insulin yang lebih rendah selama berolahraga sehingga memungkinkan tubuh mereka untuk menggunakan lebih banyak lemak.

Otot-otot mereka yang berolahraga sebelum sarapan merespons insulin dengan lebih baik dan lebih baik mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh. Otot-otot dari kelompok yang berolahraga sebelum sarapan itu juga menunjukkan peningkatan protein tertentu, terutama yang bertanggung jawab untuk memberikan glukosa ke otot.

Di sisi lain, mereka yang sarapan setelah berolahraga tidak lebih baik dalam hal respons insulin setelah makan daripada kelompok yang berolahraga sebelum sarapan. Hanya saja, studi itu melibatkan laki-laki, sehingga peneliti menilai perlunya penelitian lebih lanjut yang menyertakan para wanita.

Selain itu, sarapan yang dikonsumsi para partisipan merupakan makanan tinggi karbohidrat. Maka, penelitian pada masa depan mungkin juga perlu memeriksa apakah makanan rendah karbohidrat menghasilkan efek yang sama. Namun, berpuasa semalaman dan berolahraga sebelum sarapan bisa menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas olahraga pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.

ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."