5 Trik Memilih Pelembap untuk Kulit Kering serta Cara Pakainya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)

Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat memilih produk perawatan kulit wajah, kita selalu diingatkan oleh pakar kecantikan untuk memakai yang sesuai jenis kulit wajah. Jika salah memilih, kulit bisa menjadi iritasi, gatal, bersisik, pecah-pecah, hingga berdarah. Contohnya saja, saat memilih pelembap bagi kulit wajah kering.

Kulit kering sebetulnya bukanlah masalah medis, meski dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kulit infeksi dan meradang. Namun, kulit kering dapat membuat wajah Anda terasa kebas dan nyeri ketika disentuh. Pelembap wajah yang baik akan mampu mengatasinya.

Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam memilih pelembap untuk kulit kering adalah dengan melihat komposisinya. Pastikan Anda memilih pelembap berbentuk krim yang lebih banyak mengandung minyak.

Krim mampu melembapkan kulit lebih baik dibanding losion dan juga cocok diaplikasikan pada kulit normal. Sebaliknya jika Anda memiliki kulit berminyak, pilih pelembap berbentuk losion yang mengandung lebih banyak air.

Sejumlah kandungan pelembap yang harus diperhatikan untuk pemilik kulit kering

1. Mengandung tabir surya

Apapun jenis kulit Anda (kering, berminyak, atau normal), pastikan pelembap Anda mengandung tabir surya dengan kadar SPF minimal 30. Jika Anda memiliki kulit wajah berjerawat, pastikan pelembap itu bebas minyak dan tidak mengandung pewangi.

2. Mengandung antioksidan

Pelembap untuk kulit kering yang mengandung antioksidan (misalnya teh hijau, chamomile, buah delima, atau akar licorice) akan membuat wajah Anda terlihat segar dan sehat. Antioksidan juga mampu mencegah paparan radikal bebas yang mengakibatkan menumpuknya sel kulit mati.

3. Pastikan pelembap tidak menyumbat pori-pori

Anda tentu tidak ingin memiliki kulit wajah kering, kusam, sekaligus berjerawat, bukan? Oleh karena itu, pastikan pelembap Anda tidak menyebabkan pori-pori tersumbat dan menimbulkan komedo.

4. Pilih pelembap yang kaya akan minyak

Spesial untuk kulit kering, pastikan pelembap yang Anda pilih lebih banyak mengandung minyak daripada air. Perhatikan juga komposisinya dan carilah pelembap yang mengandung hyaluronic acid dan dimethicone (berfungsi melembapkan kulit), gliserin, propylene glycol, protein, dan urea (membantu kulit menyerap air lebih banyak), lanolin, minyak mineral, dan petrolatum (untuk mengunci kelembapan kulit).

5. Cermati bahan tambahan untuk kondisi tertentu

Kadang kala, kulit kering juga menimbulkan rasa gatal dan menimbulkan eksim jika digaruk terus-menerus. Untuk mengatasi gatal, Anda dapat memilih pelembap wajah yang mengandung hidrokortison 1 persen, namun jangan gunakan pelembap untuk kulit kering ini lebih dari satu minggu berturut-turut. Sedangkan untuk mengatasi, Anda dapat memilih pelembap yang mengandung petrolatum.

Untuk memaksimalkan fungsi pelembap untuk kulit kering, pastikan Anda mengoleskan krim sesaat setelah mencuci muka. Hal ini berhubungan dengan cara kerja pelembap itu sendiri yang sebetulnya lebih banyak menyimpan kelembapan kulit setelah Anda mandi atau mencuci muka dengan air.

Semakin sedikit bahan yang digunakan pada pelembap, maka biasanya semakin baik kualitas pelembap itu. Dokter menyarankan Anda mencari pelembap untuk kulit kering yang hanya mengandung kurang dari 10 bahan dalam komposisinya.

Selain itu, Anda juga sebaiknya menghindari pelembap yang mengandung bahan-bahan berikut, misalnya zat pewarna dan pewangi. Sebab bisa membuat kulit iritasi atau kandungan yang dipakai dalam pelembap untuk tubuh, misalnya lanolin, lilin, atau shea butter karena bisa menyumbat pori-pori.

Pastikan pula pelembap tidak mengandung alkohol karena dapat membuat kulit makin kering dan iritasi, juga urea atau lactic acid (untuk kulit yang terkena eksim atau pecah-pecah) karena bisa membuat kulit makin kering dan bertambah parah.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."