Lovepink Ajak Masyarakat Dukung Bulan Kanker Payudara

foto-reporter

Editor

Bahasa Prodik

google-image
Lovepink--organisasi nirlaba yang memfokuskan kegiatannya pada kampanye kesadaran pentingnya kesehatan kanker payudara, mengumumkan persiapannya menggelar Passion Pink Walk yang akan berlangsung pada Minggu, 6 Oktober 2019 mendatang. (dok Lovepink)

Lovepink--organisasi nirlaba yang memfokuskan kegiatannya pada kampanye kesadaran pentingnya kesehatan kanker payudara, mengumumkan persiapannya menggelar Passion Pink Walk yang akan berlangsung pada Minggu, 6 Oktober 2019 mendatang. (dok Lovepink)

IKLAN

INFO CANTIK — Memperingati bulan kanker payudara yang jatuh di Oktober ini, Lovepink–organisasi nirlaba yang memfokuskan kegiatannya pada kampanye kesadaran pentingnya kesehatan kanker payudara, mengumumkan persiapannya menggelar Passion Pink Walk yang akan berlangsung pada Minggu, 6 Oktober 2019 mendatang.

Passion Pink Walk akan diikuti oleh para penyintas kanker payudara, kerabat, dan sahabat yang akan dimulai dan berakhir di lobby Plaza Indonesia. Minggu pagi nanti, Lovepink juga mengundang masyarakat untuk mengajak keluarga bergabung merayakan anugerah kehidupan bersama partisipan Passion Pink Walk lainnya.

Ketua Lovepink, Samantha Barbara, mengatakan saat ini dunia merayakan perjuangan para warrior dan survivor dalam mengubah stigma kanker payudara. Passion Pink Walk tahun ini semakin spesial karena kami juga merayakan lima tahun berdirinya organisasi Lovepink.

“Bersama kerabat dan keluarga, kami mengajak masyarakat luas untuk memahami kanker payudara dan bersama-sama mengedukasi diri untuk menekan jumlah penderita kanker payudara stadium lanjut melalui kesadaran deteksi dini,” ujar Samantha.

Kesadaran deteksi dini kanker payudara menjadi fokus perhatian Lovepink sejak organisasi ini berdiri tahun 2014 lalu. Sebanyak 38 dari 100.000 perempuan Indonesia berpotensi terhadap insiden kanker payudara. Ahli kesehatan masyarakat Prof. Hasbullah Thabrany, menyerukan pentingnya edukasi dan sosialisasi deteksi dini kanker payudara terlebih dengan meningkatnya pasien penderita kanker payudara tahap lanjut di Indonesia.

“Satu dari delapan wanita Indonesia memiliki risiko terkena kanker payudara. Kanker payudara tergolong dapat diobati apabila terdeteksi saat stadium awal. Sudah seharusnya kita meningkatkan pemahaman pentingnya mencegah dan melakukan deteksi dini kanker payudara secara regular untuk menghindari dari pengobatan tahap lanjut yang akan sangat menguras fisik dan mental penderita dan keluarganya,” kata Hasbullah. (*)

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."