5 Tipe Rekan Kerja yang Menyebalkan serta Cara Menghadapinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi rapat karyawan. shutterstock.com

Ilustrasi rapat karyawan. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menjaga hubungan dengan rekan kerja salah satu faktor yang mempengaruhi suasana kerja yang nyaman dan produktif. Bakal terasa tidak nyaman jika ada ketegangan di antara sesama rekan kerja. Alur komunikasi pun sulit terbangun karena ada “benteng” di antara satu sama lain.

“Bagian dari pekerjaan Anda adalah membangun hubungan,” kata Lindsey Pollack konsultan karier sekaligus penulis buku The Remix: How to Lead and Succeed in the Multigenerational Workplace seperti dilansir dari laman Real Simple.

"Dan ketika hubungan itu salah, bagian dari pekerjaan Anda adalah memperbaikinya." Anda yang harus menyiapkan strategi untuk menghadapi sosok yang menyebalkan itu. Sebab kita tidak bisa mengubah orang lain dalam semalam.

Berikut ini lima tipe rekan kerja yang menyebalkan dan cara atasinya

1. Rekan kerja yang sangat berantakan mejanya

Cobalah sebisa mungkin, Anda tidak mengubah kebiasaan orang ini, kata Pollak. Jadi pikirkan apa hasil yang Anda inginkan. Apakah ada cara untuk memisahkan meja? Mungkin Anda bisa menempatkan partisi atau pembatas vertikal antara area meja Anda dan mejanya, sehingga kekacauan tidak banyak terlihat.

Atau coba katakan kepada rekan kerja Anda, “Saya tidak ingin mengatur hingga ke hal detail, tetapi saya merasakan meja Anda yang berantakan sangat mengganggu. Bisakah kita merapikan ini bersama-sama?” Mungkin saja rekan kerja Anda membutuhkan dorongan yang lembut untuk merapikan mejanya.

2. Anda duduk bersebelahan dengan rekan kerja yang pendendam dan jadi canggung

Bisakah Anda bersikap profesional setelah bertengkar dengan rekan kerja? Bila iya, lakukanlah. Tapi lain ceritanya bagi rekan kerja yang pendendam, Pollak menyarankan, abaikan saja hal-hal yang canggung usai berkonflik. Waktu (dan sedikit belas kasih) menyembuhkan sebagian besar luka, termasuk konflik sesama rekan kerja.

Tetapi jika getaran buruk terus-menerus ada, cobalah mencari tahu dan berembuk bagaimana mengatasinya. Apakah ada permintaan maaf yang perlu Anda berikan atau dapatkan?

Buatlah pertemuan sembari minum kopi dengan bicara santai: “Saya masih tidak percaya saya katakan Anda menjengkelkan! Itu salah, dan saya minta maaf."

Hal terburuk yang dapat Anda lakukan, kata pakar karier Jill Jacinto, adalah menghindari rekan kerja Anda. “Kamu ingin memperbaiki hubungan dengan rekan kerja, solusinya membangun kembali. Katakan saja, ‘Menurut Anda apa cara terbaik untuk melupakan ini?’ Dan biarkan mereka mengungkapkannya."

Ilustrasi rekan kerja menyebalkan. Shutterstock

3. Rekan kerja yang terus-menerus mengeluh tentang pekerjaan

Pollak merekomendasikan untuk mengatakan, “Sepertinya Anda mengalami kesulitan, dan saya benar-benar bersimpati. Tetapi saya bertanya-tanya apakah Anda sebaiknya berbicara dengan pelatih karier.”

Jika masalahnya adalah lingkungan kantor — dan bukan hanya sikap orang itu — Anda bisa menyarankan konsultasi ke bagian sumber daya manusia. “Anda sudah lama berbicara dengan saya tentang hal ini — mungkin Anda perlu nasihat segar” adalah cara yang ramah untuk mengarahkan kembali keluhan mereka. Dukung rekan kerja Anda tanpa menyumbang komentar dan sikap memanas-manasi yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

4. Rekan kerja yang sering mampir ke meja Anda untuk mengobrol hal tidak penting

Cobalah berdiri ketika mereka berjalan ke arah Anda, sehingga mereka tidak duduk dan merasa tidak nyaman, saran John Daly, PhD, seorang konsultan kepemimpinan dan profesor komunikasi di University of Texas di Austin, Amerika Serikat. Selain itu, mengenakan headphone mengirimkan isyarat visual yang jelas bahwa Anda tidak ingin diganggu.

Siapkan beberapa kalimat positif untuk membatasi obrolan, "Saya ingin mengobrol, tetapi saya harus mengirim email ini," atau “Saya ingin sekali mendengar lebih banyak! Bisakah kita bicara saat makan siang?”

Fokus pada apa yang bisa Anda tawarkan, bukan pada apa yang tidak bisa Anda dapatkan, rekomendasi Pollak. Dan ketika Anda mengobrol, anggap itu sebagai investasi — lima menit sehari untuk mempertahankan hubungan.

5. Rekan kerja Anda yang selalu menginterupsi saat rapat

Angkat tangan untuk memberi tanda “Saya belum selesai,” atau hindari kontak mata dengan rekan kerja yang terus berbicara, tulis Daly. Anda juga dapat meminta bantuan seorang teman sebelum rapat. "Saya pikir Clara belum selesai berbicara," pendukung Anda bisa berkata seperti itu, atau "Ya, saya pikir itu adalah versi dari gagasan yang dibagikan oleh Clara sebelumnya."

Jika Anda merasa perlu menindaklanjuti setelah rapat, coba katakan, "Saya tidak tahu apakah Anda sadar atau tidak, tapi kadang-kadang Anda begitu bersemangat tentang ide-ide yang membuatku merasa terganggu. Bisakah Anda mengendalikan semangat berlebih itu? "

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."