Alun Alun Indonesia Gandeng Komunitas Kriya

foto-reporter

Editor

Bahasa Prodik

google-image
Alun alunIndonesia gandeng komunitas pelestari KRIYA untuk beragam aktifitas di bulan September.

Alun alunIndonesia gandeng komunitas pelestari KRIYA untuk beragam aktifitas di bulan September.

IKLAN

INFO BISNIS — Dari koleksi handicrafct dengan bahan baku tekstil yang terdapat di Alun Alun Indonesia, terdapat kerajinan berbahan rajut dan sulam yang dikerjakan dengan penuh hati dan terampil dari hasil tangan ibu-ibu yang relatif senior yang tergabung dalam komunitas, baik rajut maupun sulam. Komunitas ini tergabung dan melakukan produksi kegiatan merajut maupun menyulam pada tempat yang terpisah. 

Alun Alun Indonesia menggandeng komunitas-komunitas tersebut untuk dapat berkumpul bersama dan mendemonstrasikan mengenai proses pembuatan handicraft hingga proses final kepada para pecinta handicraft Indonesia. Kegiatan yang diadakan di Alun Alun Indonesia, Grand Indonesia, West Mall lantai 3 ini perlu dilestarikan guna mendapatkan produk yang terdiri dari rajutan dan sulaman  tetap ada dan dijual di store Alun Alun Indonesia.

Acara ini bertujuan melestarikan eksistensi produk rajutan dan sulaman Indonesia, agar tetap digemari dan dicari tidak saja oleh ibu-ibu, tetapi juga oleh anak muda zaman sekarang. Tujuan lainnya juga untuk mengajak para konsumen Indonesia untuk lebih menghargai hasil karya pengrajin Indonesia yang kualitasnya tidak kalah bersaing dengan produk internasional. Selain produk rajut dan sulam, Alun Alun Indonesia juga bekerja sama dengan komunitas yang membuat produk handicraft yang berasal dari bahan daur ulang, terutama untuk menggantikan plastik sebagai wadah dan kemasan. 

Acara Komunitas Pelestari Kriya ini dilaksanakan setiap Rabu di Restoran Palalada, Alun Alun Indonesia, Grand Indonesia, West Mall lantai 3, dari Pukul 11.00 WIB hingga 17.00 WIB. Untuk bulan September 2019 dilakukan sampai dengan minggu ke-3. (*)

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."