Ibu Hamil Hindari Pakai Chemical Sunscreen sampai Obat Jerawat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kehamilan dan makeup. Shutterstoc

Ilustrasi kehamilan dan makeup. Shutterstoc

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perawatan kulit wajah ibu hamil perlu diperhatikan demi menjaga kesehatan ibu dan janin. Ada sejumlah ibu hamil yang memilih tampil tanpa makeup ataupun perawatan kulit jenis apapun saat hamil. Di lain sisi, beberapa ibu hamil tetap percaya diri dengan rutinitas kecantikan biasa yang diterapkannya sebelum hamil. Manakah yang lebih baik?

Pilihan terbaiknya tetap mengutamakan kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Hal pertama yang disarankan untuk ibu hamil tidak memakai perawatan kulit atau makeup yang berlebihan. Sebab kulit ibu hamil rentan kering dan mudah berjerawat karena perubahan hormon.

“Memang ibu hamil kerap mengalami masalah kulit wajah kering atau berjerawat. Itu alaminya ibu hamil. Lebih baik pakai simple skincare saja. Cukup cleanser, toner, sama pelembap boleh pelembap alami seperti aloe vera. Kalau misalnya memakai BB cream atau CC cream lebih baik perhatikan kandungannya, seperti jangan sampai kandungan paraben, sulfat, comedogenic, pewarna buatan, hingga pewangi. Atau para ibu hamil bisa membaca detail lengkapnya di situs Enviromental Working Group atau EWG,” jelas Rizqa Ridhayati Zulka product specialist FMCG PT EIG Dermal Wellness Indonesia saat ditemui di acara peluncuran Nurish Organiq di Jakarta Selatan, Rabu 4 September 2019.

Bagi ibu hamil yang mengalami jerawat diimbau pula menghindari obat jerawat yang mengandung benzoil perokisda dan asam salisilat. Keduanya memang terbukti ampuh dalam mengatasi jerawat, namun tidak disarankan dipakai selama kehamilan.

“Rata-rata obat jerawat itu tidak baik untuk ibu hamil. Bila muncul jerawat, paling tidak gunakan aloe vera. Memang tidak mengatasi jerawat, tapi membantu untuk menenangkan kulit yang sedang berjerawat. Mengurangi kandungan kimia yang menempel di dalam tubuh saat kehamilan akan berdampak lebih positif,” kata Rizqa.

Sementara itu terkait penggunaan tabir surya, ibu hamil harus menjauhi SPF yang berjenis chemical sunscreen. “Memang ada yang mengatakan semakin tinggi SPF-nya, maka bertambah riskan untuk kesehatan ibu hamil. Tapi sebenarnya masalahnya ada di dalam kandungan tersebut," papar Rizqa.

"SPF itu ada yang berasal dari mineral sunscreen dan chemical sunscreen. Bagi ibu hamil disarankan untuk memilih mineral sunscreen, contohnya zinc oxide hingga titanium oxide. Chemical sunscreen contohnya ada kandungan avobenzone, contoh yang tidak boleh dipakai ibu hamil. Berdasarkan suatu penelitian ditemukan zat kimia itu meresap sampai ke darah dan juga ditemukan di dalam Air Susu Ibu (ASI),” tandas Rizqa.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."