Merawat Rambut ala Margot Robbie di Once Upon a Time in Hollywood

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Margot Robbie di film Once Upon a Time in Hollywood. Instagram/@janinethompsonhair

Margot Robbie di film Once Upon a Time in Hollywood. Instagram/@janinethompsonhair

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Film Once Upon a Time in Hollywood resmi tayang di Indonesia pada Rabu 27 Agustus 2019. Film gubahan sutradara Quentin Tarantino ini mengisahkan era keemasan Hollywood. Berlatar belakang kota Los Angeles akhir tahun 1969, film ini dibintangi bintang papan atas Hollywood di antaranya Brad Pitt memerankan Cliff Booth pemeran pengganti. Kemudian Leonardo DiCaprio sebagai Rick Dalton bintang televisi yang berjaya di masa tersebut dan Margot Robbie melakoni peran Sharon Tate, aktris yang menanjak pamornya di masa itu.

Untuk membawa suasana tahun 60-an, tak hanya lokasi syuting, properti hingga pilihan jenis kendaraan yang dipersiapkan sedetail mungkin. Tampilan para aktor dan aktris pun dipoles menyerupai gaya trendi ala 60-an, termasuk tatanan rambut. Kepala departemen rambut Janine Thompson mengatakan bahwa Quentin Tarantino memiliki kriteria yang sangat jelas tentang bagaimana ia ingin karakter setiap tokoh terlihat.

"Sebagian besar karakternya diarahkan Quentin. Dia punya ide khusus di kepalanya, dia hanya tahu apa yang dia inginkan. Ketika Anda berbicara dengannya, Anda hanya harus menulis secepat yang Anda bisa. karena Anda harus mencari siapa yang dia bicarakan," katanya, seraya menambahkan bahwa inspirasinya sering tidak jelas dan terkubur dalam sejarah Hollywood.

Untuk gaya rambut Margot Robbie, Thompson mencari setiap foto dari Sharon Tate dan menyelaraskan dengan departemen pakaian untuk memilih gaya yang sesuai. Dia mengatakan rambut Margot Robbie bergaya California klasik.

“Kami hanya berusaha menjadikannya sebagai gadis Los Angeles, Hollywood, California yang rambutnya terlihat sehat, indah, alami. Untuk penampilan keduanya sebagai istri Roman Polanski, itu adalah kebalikannya. Kami ingin itu terlihat lebih polos,” ujar Thompson di laman Elle.

Salah satu ciri khas rambut 60-an adalah rambut kolam renang. Wanita saat itu membuat rambutnya terlihat seperti usai berenang di kolam renang. Mereka ingin orang tahu bahwa mereka memiliki kolam karena memiliki kolam adalah simbol status saat itu. Jadi mereka ingin rambutnya terlihat sedikit lebih berantakan di bagian bawah.

Bahkan untuk membuat tampil rambut 60-an di film Once Upon a Time in Hollywood, Janine Thompson menggunakan teknik styling rambut masa itu. Misalnya dia berusaha menggunakan alat pengering rambut sesedikit mungkin, karena perempuan pada masa itu jarang mengeringkan rambut dengan alat. Untuk menciptakan tampilan blowout Margot Robbie yang indah, dia membuat rambutnya terlihat basah namun tetap memantul saat adegan menari.

Untuk soal warna rambut pirang pucat Margot Robbie, ahli pewarna rambut Hollywood Rita Hazan yang juga bekerja untuk Beyonce menyatakan kepada laman Harper’s Bazaar warna tersebut cocok untuk menyambut musim gugur/dingin 2019.

“Warna tersebut sangat natural dan hangat. Termasuk jenis warna pirang yang cocok untuk tampilan musim gugur/dingin tahun ini. Highlight rambut dia sangat lembut dan berhasil membentuk dimensi. Bila Anda ingin cat warna rambut yang sama dengan Robbie, mintalah cat warna rambut pirang emas yang muda dengan warna highlight kuning mentega,” pesan Rita Hazan.

Selain itu, mempertahankan rambut pirang yang tampak sehat adalah sebuah tantangan. "Apa pun yang terjadi, warna rambut akan memudar dan kusam secara alami yang disebabkan kerusakan lingkungan dan usia produk," Hazan menjelaskan.

“Penggunaan spray gloss di antara sampo dan kondisioner akan membantu menjaga kilau warna rambut. Selain itu, juga bermanfaat mencegah rambut menjadi kasar atau berwarna oranye,” ujarnya, menambahkan produk pelembap juga akan membuat warna rambut tetap sehat, bervolume, dan alami setiap saat.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."