Ladies, Waspadai Efek Buruk Minum Kopi saat Perut Kosong

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi wanita membuat kopi. shutterstock.com

Ilustrasi wanita membuat kopi. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika Anda terbiasa minum kopi setelah bangun tidur di pagi hari, sebaiknya segera dikurangi. Hal ini karena minum kopi saat perut kosong berdampak buruk untuk kesehatan, terutama wanita. 

Melansir laman Purewow, ahli nutrisi Carlyn Rosenblum memaparkan beberapa alasan mengapa minum kopi bukan hal pertama yang baik di pagi hari. “Pertama, kopi meningkatkan kortisol, yang dapat berdampak negatif terhadap ovulasi, berat badan dan keseimbangan hormon,” ujar Rosenblum.

Korstisol yang disebut hormon stres, membantu mengatur energi dan membuat Anda merasa bersemangat, namun berfluktuasi sepanjang hari, tetapi umumnya tinggi di pagi hari dan rendah di malam hari. "Minum kafein hal pertama di pagi hari, ketika kortisol tinggi, menumpulkan produksi hormon dan menggeser waktu siklus," ujar Rosenblum.

Hal ini dapat menyebabkan Anda memproduksi kortisol pada waktu ketika biasanya akan turun seperti pada malam hari. "Studi juga menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein ketika kortisol tinggi sebenarnya dapat menyebabkan Anda memproduksi lebih banyak kortisol," katanya. Meskipun alasan di balik ini tidak sepenuhnya dipahami, sebagian alasannya mungkin terkait dengan dampak kopi pada vitamin dan mineral tertentu.

Roseblum menjelaskan lebih lanjut dampak buruk jika kadar kortisol tinggi. “Kortisol diperlukan untuk kesehatan kita. Namun, masalahnya adalah ketika kita terus-menerus stres, tubuh kita terus memproduksi kortisol,” ujarnya. "Hal ini dapat menyebabkan peningkatan gula darah, yang kemudian mengarah pada peningkatan produksi hormon insulin, yang mengarah pada resistensi insulin.” Kelebihan kortisol juga dapat menyebabkan efek seperti penambahan berat badan, masalah tidur dan menganggu respon imun.

Iustrasi kopi. Unsplash.com/Christiana Rivers

Selain meningkatkan kortisol, alasan lain Anda harus menghindari minum kopi setelah bangun tidur pagi hari, karena dapat menyebabkan masalah kesehatan usus. Ada banyak hasil penelitian tentang hal ini, tentang bagaimana kopi memengaruhi mikrobioma usus Anda, satu penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa itu sebenarnya bermanfaat, kopi memang merangsang produksi asam di lambung. Jika Anda rentan terhadap refluks asam  ada baiknya memperhatikan gejala untuk melihat apakah kopi memperburuk kondisi itu.

Rosenblum merekomendasikan untuk menyantap sarapan yang kaya akan kalsium seperti yogurt, almond, bayam, kangkung atau biji chia, yang membantu menetralkan keasaman kopi dan asam lambung Anda. Dia juga mencatat bahwa kopi dingin memiliki asam sekitar 70 persen lebih sedikit daripada kopi panas.

Lantas kapan waktu yang tepat minum kopi? Jika Anda bangun dengan jadwal yang relatif standar, taruhan terbaik Anda adalah menuang secangkir kopi setelah sarapan, antara pukul 9:30 pagi dan siang hari, waktu ketika kadar kortisol Anda biasanya rendah. Tapi jadwal ini terkait dengan aktivitas, jadi jika hari Anda dimulai secara signifikan lebih awal atau lebih lambat dari rata-rata, sesuaikan dengan itu. Pada titik itu, kopi benar-benar akan memberi Anda dorongan yang dibutuhkan.

Sementara jika kortisol tinggi di pagi hari, Anda mungkin masih merasa pusing. Rosenblum mengemukakan beberapa alasan potensial terkait kondisi ini. Pertama, kebiasaan minum kopi Anda: Jika terbiasa minum kopi di pagi hari, tubuh Anda mungkin menggunakan kafein sebagai penopang dan membuang mekanisme alami. Kedua, dehidrasi: Anda kehilangan air saat Anda tidur, sehingga Anda mungkin terbangun dehidrasi, terutama jika Anda tidak minum cukup air di siang hari. Dan ketiga, kebiasaan tidur yang buruk: Kebanyakan orang membutuhkan tujuh hingga delapan jam tidur, jadi jika Anda kekurangan waktu, Anda akan merasakannya, apa pun yang terjadi.

Rosenblum juga mencatat bahwa kualitas tidur sama pentingnya dengan kuantitas, dan merekomendasikan tips tidur nyenyak dengan mematikan elektronik 60 menit sebelum tidur, minum teh herbal, mandi garam Epsom atau menulis dalam jurnal rasa terima kasih sebelum tidur. "Juga, kelenjar adrenal yang menghasilkan kortisol menyukai konsistensi,” kata Rosenblum. "Cobalah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."