Lengkapi Minum Kopi dengan Minyak Kelapa, Manfaatnya Lebih Jos

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
ilustrasi kopi (pixabay.com)

ilustrasi kopi (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -Kombinasi minyak kelapa dan kopi ternyata bisa lebih bermanfaat bagi kesehatan. Dilansir dari Boldsky, meminum kopi secara teratur dan menambahkannya dengan minyak kelapa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di antaranya meningkatkan metabolisme dan memperlancar pencernaan.

Kedengarannya memang aneh, mencampur kopi dan minyak kelapa. Untuk lebih jelasya, simak penjelasan berikut.  

Baca juga:
Ngopi Cantik di Kafe Rustic, Rubiaceae Artisan Coffee
Minum Kopi Kok Tubuh Malah Lesu, Mungkin Ini Penyebabnya

#Meningkatkan metabolisme
Kopi dengan minyak kelapa membantu meningkatkan laju metabolisme tubuh. Kafein sudah dikenal bisa meningkatkan laju metabolisme tubuh dalam jangka pendek dan memicu kemampuan tubuh untuk membakar lemak.

Meskipun minyak kelapa disimpan dalam bentuk lemak di dalam tubuh, minyak ini dapat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh secara instan.

Sebuah studi dilakukan oleh peneliti terhadap 40 wanita berusia 20-40 tahun yang mengalami obesitas perut. Para peserta ini diberi suplemen makanan bersama dengan 30 mililiter minyak kelapa atau minyak kedelai selama penelitian.

Para peneliti menemukan bahwa para peserta yang mengonsumsi minyak kelapa bersama dengan suplemen makanan menunjukkan penurunan drastis dalam body mass index (BMI) dan berat badan mereka bersama dengan peningkatan kadar kolesterol baik (HDL). Hasil positif ini tidak terlihat pada wanita yang diberi minyak kedelai. Oleh karena itu, minum kopi dengan minyak kelapa akan membantu meningkatkan laju metabolisme tubuh.

Minyak kelapa murni

#Mengatur gula darah
Kopi cenderung menurunkan kemungkinan terkena diabetes ketika dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Ini juga memengaruhi tingkat insulin penderita diabetes, tergantung pada kadar gula darah mereka.

Minyak kelapa membantu meningkatkan proses pengaturan gula darah dalam tubuh dengan membantu sel-sel mengikat dengan insulin dengan cara yang lebih efisien. Ini menjadikan kopi dengan minyak kelapa sangat bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah.

#Memperlancar pencernaan
Kopi dikenal bisa membantu pencernaan dengan menurunkan penyerapan gula dalam tubuh dan juga dengan menahan sembelit.  Tetapi kopi harus dikonsumsi dalam jumlah sedang karena dapat memperburuk sakit perut dan menyebabkan hilangnya cairan jika berlebihan. 

Minyak kelapa merangsang sistem pencernaan dengan cara yang sama. Pencahar alami ini meningkatkan gerakan usus yang menghasilkan pencernaan yang lebih baik dan juga meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Kopi dengan minyak kelapa juga membantu meredakan peradangan usus.

#Meningkatkan kekebalan tubuh 
Kafein memiliki kemampuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kopi mengandung antioksidan polifenol yang membantu mencegah penyakit jantung, berbagai jenis kanker, penyakit saraf, serta osteoporosis.

Minyak kelapa terdiri dari 50 persen asam laurat, yang merupakan lemak sehat yang ditemukan di dalam ASI. Asam ini memiliki sifat antimikroba yang membantu membunuh patogen dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Artikel lain:
Resep Buka Puasa Lezat Bergizi, Oatmeal Coffee Latte

#Meningkatkan fungsi kognitif
Kopi merupakan stimulan ringan yang membantu orang dalam memulai hari dengan penuh semangat, membantu meningkatkan fungsi kognitif dengan membangkitkan konsentrasi dan suasana hati orang-orang.

Begitu Anda mengonsumsi minyak kelapa, tubuh menggunakannya sebagai sumber energi cepat atau mengubahnya menjadi keton (asam yang terbentuk dalam darah dan muncul dalam urin) setelah masuk ke hati. Keton dikenal untuk meningkatkan ingatan dan fungsi otak.

Menambahkan minyak kelapa ke dalam kopi akan meningkatkan kadar keton dalam tubuh dan menurut penelitian membantu meningkatkan fungsi kognitif.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."