6 Langkah Pertolongan Pertama Atasi Luka Berdarah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak terluka. contraplano.cl

Ilustrasi anak terluka. contraplano.cl

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika Anda atau si kecil terluka dan terjadi pendarahan, tidak perlu panik. Lakukan enam langkah pertolongan ini agar pendarahan dapat dihentikan dan tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Perhatikan pula secara berkala kelengkapan obat-obatan atau alat pertolongan pertama di dalam kotak P3K. Dengan begitu, Anda memiliki kesiapan lengkap untuk menghadapi luka di saat-saat yang tidak diinginkan. 

Berikut ini enam langkah untuk menghentikan pendarahan sebelum membalut luka.

1. Menghentikan pendarahan

Cara menghentikan darah dengan benar meliputi menekan area yang terluka memakai bahan yang bersih dan punya daya serap tinggi, misalnya perban, pembalut, handuk, atau kain. Lakukan tekanan selama beberapa menit sampai darah berhenti keluar.

2. Gunakan sarung tangan

Apabila tersedia, gunakan sarung tangan sekali pakai saat menangani luka berdarah. Langkah ini berguna untuk mengurangi risiko infeksi.

3. Memeriksa luka

Periksalah apa ada benda yang tertinggal atau tertancap di dalam luka. Jika ada, jangan menekan atau mencabutnya.

Untuk menghentikan pendarahan, beri tekanan di sekitar benda tersebut. Buatlah semacam penyangga atau ganjal di sekitar benda yang tertancap sebelum membalutnya dengan perban. Dengan ini, benda tersebut tidak terkena tekanan. Kemudian bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Jika tak ada benda yang tertinggal atau tertancap di luka, teruskan tekanan lembut hingga perdarahan berhenti. Lalu balut luka dengan cukup kencang, menggunakan perban yang bersih dan steril.

Apabila pendarahan tetap terjadi setelah luka diperban, kembali tekan luka menggunakan pembalut atau handuk bersih hingga darah berhenti keluar. Kemudian lilitkan perban baru tanpa melepaskan perban yang sebelumnya. Teruslah memeriksa luka untuk memastikan pendarahan benar-benar berhenti. 

ilustrasi luka (pixabay.com)

4. Mengangkat bagian yang luka

Apabila luka terjadi di tangan, angkatlah tangan yang terluka hingga posisinya di atas kepala dan jantung. Langkah ini bertujuan membantu dalam mengurangi aliran darah ke luka.

Sementara ketika luka terjadi di kaki, berbaringlah dan ganjal kaki yang luka hingga posisinya lebih tinggi dari jantung. Misalnya, dengan bantal atau tumpukan handuk.

5. Jangan mencuci bagian tubuh yang terpotong atau putus

Jika ada anggota tubuh yang terpotong (misalnya jari), jangan mencucinya dengan air. Bungkuslah potongan tersebut dalam plastik bersih, lalu bungkus plastik dengan kain tipis dan letakkan dalam wadah berisi es batu.

Berhati-hatilah agar potongan tubuh tersebut tidak menyentuh es secara langsung karena dapat meningkatkan risiko radang dingin (frostbite). Kemudian bawa korban dan wadah berisi bagian yang terpotong tadi ke rumah sakit. 

6. Membersihkan dan membalut luka

Ketika pendarahan sudah berhenti, luka bisa dibersihkan dan dibalut untuk mencegah terjadinya infeksi. Harap diingat, Anda harus mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum menangani luka.

Bersihkan luka dengan air bersih yang mengalir. Jika tak yakin dengan air kran, Anda boleh menggunakan air matang atau air dalam kemasan. Kemudian keringkan luka dengan cara menekan-nekan luka dengan lembut, menggunakan handuk bersih. 

Balut luka dengan perban steril atau plester steril. Gantilah perban atau plester beberapa kali sehari dan jaga supaya luka tetap kering dan bersih saat mandi. Perban atau plester dapat dibuka setelah luka sudah terlihat menutup. 

Jika terjadi perdarahan hebat, menghentikan perdarahan bertujuan mencegah kehilangan darah yang lebih banyak serta meminimalkan risiko terjadinya syok. 

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."