8 Tips untuk Orang Tua Mendidik Anak Penderita Cerebral Palsy

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Seorang anak penyandang Cerebral Palsy memeperingati peringatan Hari Cerebral Palsy Sedunia saat Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 8 Oktober 2017. Cerebral Palsy adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan sekelompok ganguan yang mempengaruhi gerak, keseimbangan dan postur tubuh. Tempo/Ilham Fikri

Seorang anak penyandang Cerebral Palsy memeperingati peringatan Hari Cerebral Palsy Sedunia saat Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 8 Oktober 2017. Cerebral Palsy adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan sekelompok ganguan yang mempengaruhi gerak, keseimbangan dan postur tubuh. Tempo/Ilham Fikri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Orang tua dengan anak yang menderita cerebral palsy atau lumpuh otak akan disibukkan dengan serangkaian pengobatan dan terapi anak. Termasuk memikirkan cara mendidik anak yang baik agar ia tetap tumbuh senormal mungkin layaknya anak-anak pada umumnya.

Anak dengan cerebral palsy memang memiliki keterbatasan, terutama pada otot dan saraf motoriknya. Ia mungkin tidak akan leluasa ketika melakukan kegiatan dasar, seperti berjalan, berpindah tempat, bahkan bernapas, menelan, buang air, hingga berbicara. Sebab itu peran orang tua sangat penting untuk memastikan kualitas hidup si anak tetap baik.

Anak dengan cerebral palsy sangat membutuhkan kasih sayang orangtuanya. Dalam kehidupan sehari-hari, orangtua berperan menerapkan setiap instruksi dokter atau terapis saat anak tidak berada di rumah sakit atau pusat perawatan. Tidak hanya itu, orangtua juga dituntut untuk memperlakukan anak senormal mungkin, bila perlu sama dengan kondisi anak lain yang normal. Misalnya, anak diajarkan cara makan sendiri, melakukan olahraga, hingga berteman dengan anak-anak pada umumnya.

Cara mendidik anak yang baik ini disebut sebagai ‘manajemen perilaku’ untuk anak berkebutuhan khusus, seperti cerebral palsy. Hanya saja, cara ini bukan dipakai untuk menghukum atau menurunkan mental anak, melainkan untuk mengajarkan kepada anak bahwa ia memiliki keterbatasan fisik yang harus ditaklukkan dengan cara-cara tertentu.

‘Disiplin’ adalah kata kunci yang harus dipraktekkan oleh orangtua saat mendidik anak dengan cerebral palsy. Disiplin di sini berarti siap mengoreksi perilaku anak, memberi tahu mereka mana yang baik dan buruk, atau sikap yang terpuji maupun tidak. Setiap orangtua punya caranya sendiri untuk mendidik anak. Berikut beberapa strategi yang bisa Anda lakukan sebagai cara mendidik anak yang baik untuk penderita cerebral palsy.

1. Konsisten
Awalnya, mengajarkan anak untuk disiplin akan terasa sulit. Namun, terus yakinkan anak bahwa cara yang orangtua lakukan adalah demi kebaikannya, serta yakinkan anak bahwa ia bisa melakukannya.

2. Mempelajari kondisi anak
Untuk memahami perilaku anak berkebutuhan khusus, Anda juga harus rajin menggali informasi mengenai cerebral palsy, khususnya jenis yang menyerang anak Anda. Jika Anda kesulitan mendapatkan informasi yang memadai, pertimbangkan untuk bergabung di grup atau komunitas orangtua dengan anak berkebutuhan khusus. Begitu Anda mengetahui pola perilaku anak dengan cerebral palsy, Anda bisa mengatur target perkembangan anak dengan lebih realistis.

3. Buat perencanaan
Menyusun aturan dan disiplin bagi anak penderita cerebral palsy bisa jadi tantangan bagi orangtua manapun. Usahakan untuk membuat perencanaan yang sederhana dan bertahap. Biarkan anak menyelesaikan satu target sebelum beralih ke target lainnya.

4. Konsekuensi dan hadiah
Ketika anak sudah bisa mencapai satu target, beri ia hadiah berupa pujian. Sebaliknya, anak juga harus diajarkan konsekuensi jika ia memberontak atau menolak cara didik Anda. Misalnya, Anda bisa mengambil piringnya ketika ia melempar makanan. Jangan memberi respons apa pun ketika anak sedang marah, termasuk balik memarahinya atau membentak.

5. Gunakan pesan yang simpel dan jelas
Terkadang, anak dengan cerebral palsy juga mengalami keterbatasan dalam berkomunikasi. Hal ini membuat Anda harus menyampaikan pesan dengan sederhana, tapi jelas. Anda juga bisa menggunakan gambar atau gestur daripada kata-kata. Bila perlu, ajari juga hal ini kepada kakek, nenek, atau saudara Anda yang akan berinteraksi dengan anak.

6. Bangun rutinitas
Ketika anak sudah terbiasa melakukan hal yang sama setiap hari, ia akan merasa aman dan lebih jarang tantrum.

7. Percayalah kepada anak Anda
Setiap orangtua dengan anak yang menderita cerebral palsy pasti bertanya-tanya, apakah anak bisa mandiri ketika dewasa? Hal itu memang tidak mudah. Tetapi, percayalah bahwa anak Anda bisa survive jika Anda menerapkan cara mendidik anak yang baik sedini mungkin.

8. Percaya kepada diri Anda sendiri
Momok lain yang sering menghantui pikiran orangtua, yaitu apakah Anda mampu membesarkan anak berkebutuhan khusus? Meski Anda akan menemukan banyak rintangan, percayalah bahwa Anda mampu mendidik anak dengan cerebral palsy dengan baik.

Menerapkan berbagai cara mendidik anak yang baik memang melelahkan, apalagi jika anak Anda termasuk yang berkebutuhan khusus. Jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter, terapis, atau spesialis tumbuh kembang anak demi menyusun rencana yang baik untuk anak Anda.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."