3 Metode Facial Reshaping yang Tetap Pertahankan Karakter Wajah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi massage wajah. monkeyislandresort.com

Ilustrasi massage wajah. monkeyislandresort.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perawatan kecantikan terus berkembang untuk memenuhi keinginan untuk berwajah sempurna. Dokter operasi plastik asal Brasil, Mauricio de Maio mengatakan tidak semua bagian wajah yang dianggap cantik sesuai untuk diterapkan kepada klien.

Bagian wajah yang dianggap ideal dan biasanya diminta untuk dibentuk antara lain bibir yang berisi, dagu lancip, pipi tirus, dan lainnya. "Tapi perlu diingat kalau setiap orang memiliki keunikan masing-masing dan sebaiknya keunikan itu tidak diubah," kata Mauricio de Maio saat peluncuran 'The Science of Facial Architecture' di Miracle Aesthetic Clinic Group di Jakarta Pusat, Kamis 25 Juli 2019.

Pendiri Miracle Aesthetic Clinic Group, Lanny Juniarti sepakat dengan penyataan Maurucio de Maio. "Cantik dengan versi terbaik dari diri sendiri," ucap Lanny. Perkembangan teknologi kecantikan, menurut dia, tak disadari kerap pengubahan wajah sehingga banyak hasil yang tidak memuaskan. Tindakan seperti filler yang terlalu banyak dan dagu runcing sering terjadi justru membuat wajah terlihat tidak natural.

Lanny menjelaskan metode perawatan kecantikan 'The Science of Facial Architecture' mampu mengatasi persoalan tadi. Dia mengklaim metode perawatan estetik ini bertujuan membentuk wajah ideal sesuai keunikan karakteristik dan kecantikan masing-masing individu. "Dokter Mauricio de Maio yang mencetuskan metode ini dan disesuaikan oleh Miracle Aesthetic Clinic dengan fasilitas perawatan di Indonesia," ucap Lanny.

Metode 'The Science of Facial Architecture' memiliki tiga tahap yang tidak bisa diubah atau dilewatkan. Ketika klien datang ke klinik dan berkonsultasi tentang kondisi yang terjadi dan apa yang diinginkan, maka dokter akan melakukan analisa wajah atau facial assessment. Tahap pertama ini dilakukan dengan menggunakan alat teknologi 3D System Camera untuk menganalisa dan stimulasi kulit wajah.

Setelah dianalisa, dokter menjelaskan kepada pasien apa yang mereka butuhkan dan hasil seperti apa yang bisa dilihat nantinya. "Pasien bisa mendapatkan bayangan setelah dikerjakan seperti apa, jadi tidak akan mendapatkan hasil yang tidak diinginkan," ucap Lanny.

Tahap dua, dokter akan merancang program perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu. Terakhir, dokter dan pasien membuat tahapan-tahapan yang mesti dilalui untuk mendapatkan penampilan yang sesuai keinginan sekaligus menampilkan versi terbaik wajah.

Ada lagi tiga proses pembentukan wajah dalam program perawatan ini. Tiga proses itu adalah memperbaiki struktur kulit untuk memperkuat fondasi wajah, memperbaiki kontur wajah agar lebih ideal, dan menyempurnakan detail wajah untuk wajah yang lebih artistik.

Lanny menambahkan, hasil perawatan kecantikan ini lebih tahan lama karena memiliki dasar yang lebih baik dibanding perawatan yang hanya mementingkan keinginan pasien. "Tidak ada lagi hasil filler yang terlalu banyak atau dagu runcing yang tidak natural," ucap dia.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."