Penyakit Keturunan yang Menyebabkan Batuk pada Bayi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi bayi merangkak. freepik.com

Ilustrasi bayi merangkak. freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bayi batuk biasanya disebabkan oleh gejala flu biasa. Batuk pun biasanya akan sembuh dengan sendirinya selama beberapa hari. Namun,  ada penyebab batuk tertentu yang jarang disadari oleh banyak orang, seperti misalnya penyakit keturunan.

Baca juga: Jangan Sepelekan Batuk pada Anak Jika Disertai Gejala Lain

Penyakit keturunan dapat diturunkan langsung melalui orangtua kepada bayi atau melalui anggota keluarga lainnya, seperti saudara kandung, kakek, atau nenek. Beberapa penyakit keturunan yang bisa menyebabkan batuk pada bayi, di antaranya:

#1. CF Bronkiektasis
Bronkiektasis terjadi ketika saluran udara di paru-paru bayi rusak, melebar, dan menebal sehingga lendir dan bakterinya menumpuk. Bronkiektasis bisa disebabkan oleh cystic fibrosis (CF), yang disebut dengan CF bronkiektasis.

Penyakit genetik ini dapat menyebabkan produksi lendir bayi menjadi berlebihan, kental, dan lengket sehingga menyumbat saluran udara yang menimbulkan infeksi dan kerusakan pada paru-paru. Penyakit CF bronkiektasis ini perlu diwaspadai karena bisa membuat bayi batuk terus menerus, batuk berdahak yang bercampur dengan darah, dahak berbau, sesak napas, nyeri dada, dan kelelahan.

Seiring berjalannya waktu, CF bronkiektasis dapat melukai jaringan paru-paru hingga tidak dapat bekerja sama sekali. Kondisi paru-paru perlahan-perlahan semakin memburuk, dan pada akhirnya bisa membahayakan nyawa jika tidak segera mendapatkan penanganan.

#2. Asma
Bayi juga bisa menderita asma. Sekitar 80 persen kasus asma pada anak-anak menunjukkan gejala sebelum berusia 5 tahun. Asma merupakan kondisi meradangnya saluran udara (bronkial) yang merupakan tempat masuk dan keluarnya udara dari paru-paru. Asma merupakan penyakit yang dapat diturunkan, namun dapat pula disebabkan oleh hal lain seperti faktor lingkungan.

Asma bisa menyebabkan bayi sering batuk, gangguan pernapasan, napas cepat, mengi, kelelahan, wajah, bibir, dan kuku pucat kebiruan, serta sulit makan atau menyusu. Selain itu, ada kemungkinan batuk yang terjadi diakibatkan oleh hal lain sehingga Anda tidak boleh membuat kesimpulan sendiri dan harus memeriksakannya ke dokter.

Selain penyakit keturunan, batuk pada bayi juga bisa disebabkan oleh penyakit atau kondisi lainnya. Penyebab-penyebab tersebut meliputi:

#1. Flu
Flu menjadi penyebab paling umum dari batuk pada bayi. Flu disebabkan oleh virus yang dapat menular melalui bersin ataupun batuk dari orang yang terinfeksi. Ketika mengalami flu, bayi akan merasakan gejala seperti batuk kering atau hanya sedikit lendir, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan demam di malam hari.

#2. Infeksi paru-paru
Infeksi paru-paru menyebabkan pembentukan dahak di paru-paru hingga membuat bayi mengalami batuk berdahak. Infeksi paru-paru yang umum terjadi pada bayi, yaitu bronkiolitis dimana saluran udara kecil dalam paru-paru mengalami iinfeksi. Adapun penyebab dari bronkiolitis adalah virus syncytial respirasi (RSV).

#3. Alergi
Alergi juga dapat menjadi penyebab batuk pada bayi. Batuk karena alergi biasanya terjadi ketika bayi menghirup penyebab alergi seperti debu, bulu hewan peliharaan, serbuk bunga, dan lainnya. Batuk yang dialami pun biasanya batuk kering dengan lendir yang sedikit. Selain itu, dapat pula terjadi pembengkakan di wajah, rongga hidung, dan otot tenggorokan.

#4. Tersedak
Benda asing, seperti mainan atau besarnya makanan yang masuk ke mulut bayi dapat menyebabkan bayi tersedak. Ketika tersedak bayi akan mengalami batuk atau bahkan muntah. Kondisi ini lebih sering terjadi ketika bayi sedang tumbuh gigi karena air liur berlebihan dapat menetes ke tenggorokan hingga menyebabkan tersedak.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."