Aman atau Tidak Menutup Mulut dengan Selotip saat Tidur?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Menutup mulut dengan selotip, bisa menjadi cara untuk bisa melakukan teknik pernapasan melalui hidung. Sehatq.com

Menutup mulut dengan selotip, bisa menjadi cara untuk bisa melakukan teknik pernapasan melalui hidung. Sehatq.com

IKLAN

Menutup mulut menggunakan selotip saat tidur, tidak disarankan untuk orang yang memiliki gangguan tidur, seperti apnea tidur dan yang sedang mengalami mual. Berikut ini penjelasannya.

1. Tidak disarankan untuk penderita apnea tidur
Teknik pernapasan ini tidak disarankan untuk penderita apnea tidur dimana pernapasan berhenti tanpa sadar dalam periode waktu yang singkat selama tidur. Sebab, orang-orang dengan kondisi ini, umumnya membutuhkan alat bernama continuous positive airway pressure (CPAP), untuk bisa tidur dengan lelap.

Saat tidur, tubuh berada pada kondisi tidak sadar. Pemasangan selotip di mulut akan menyulitkan penderita apnea tidur, untuk bernapas, apabila alat CPAP yang digunakan berhenti berfungsi, akibat mati listrik atau sebab lainnya. Jika proses pernapasan terganggu, maka karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan, menjadi menumpuk di darah. Kondisi ini bisa menyebabkan penderita apnea tidur tersebut, menjadi lebih sulit untuk bangun, atau malah bangun dalam kondisi bingung, maupun jatuh koma.

2. Tidak disarankan untuk yang sedang mual
Anda juga tidak disarankan melakukan teknik pernapasan tersebut, saat mengalami mual akibat mengonsumsi minuman beralkohol maupun karena penyakit tertentu. Sebab dalam kondisi tersebut, Anda tentu saja akan kesulitan muntah, jika mulut dalam kondisi diplester. Orang yang mabuk dan tidur nyenyak, berada pada fase tidak sadar. Sehingga, muntah yang seharusnya bisa keluar secara spontan, berisiko kembali masuk ke tubuh dan justru masuk ke paru-paru.

Kondisi ini disebut dengan aspirasi paru-paru. Aspirasi, bisa jadi salah satu penyebab pneumonia atau bahkan kematian, apabila terjadi sesak napas. Pada keadaan ini, risiko yang akan timbul apabila Anda bernapas melalui mulut, tidak sebanding dengan risiko bahaya yang bisa timbul akibat menutup mulut dengan selotip. Sehingga, Anda perlu lebih berhati-hati jika ingin mencoba metode ini.

Menutup mulut menggunakan selotip saat tidur, bukanlah satu-satunya cara untuk bisa menghilangkan kebiasaan yang salah dalam bernapas. Cara lain seperti melatih pernapasan dengan yoga atau menggunakan alat khusus dari dokter, bisa menjadi pilihan.

SEHATQ

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."