Hati-hati, Influenza Bisa Memicu Risiko Serangan Jantung

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi wanita flu. shutterstock.com

Ilustrasi wanita flu. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bila tiba-tiba orang tua usia lanjut tak mau makan dan banyak tidur, jangan anggap enteng. Menurut dokter spesialis, kondisi itu tidak boleh disepelekan karena bisa jadi mereka tengah terserang influenza.

"Lansia terkadang tidak merespons baik terhadap infeksi yang ada. Enggak mau makan, mengantuk terus. Kita anggap dia ngambek, hati-hati," ujar Ketua Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia, Profesor Dr. Dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger di Jakarta, Jumat, 5 Juli 2019.

Umumnya, mereka yang terkena influenza mengalami gejala seperti pilek, batuk tak berdahak, kadang-kadang diare, mual, muntah, demam di atas 38 derajat Celcius, lemas, sakit tenggorokan, sakit kepala hingga sakit otot.

Baca juga:

Dokter Ungkap Pentingnya Vitamin C buat Tubuh

"Keluhan mungkin badan sakit semua, nyeri otot," kata Siti.

Siti mengatakan influenza pada lansia bisa bertahan lebih dari satu minggu dan bila tidak ditangani dapat berkembang ke masalah kesehatan yang lebih serius, salah satunya pneumonia dan komplikasi, termasuk serangan jantung yang bisa menyebabkan kematian.

"Influenza menyebabkan risiko serangan jantung karena infeksi bisa memicu inflamasi yang berisiko meningkatkan serangan jantung," kata Siti.

Di antara kelompok usia lainnya, lansia termasuk yang rentan terkena influenza karena daya tahan tubuh yang semakin menurun. Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan, 50-70 persen pasien lansia dirawat karena penyakit influenza dengan tingkat kematian mencapai 85 persen.

Artikel lain:
Alasan Calon Jemaah Haji Disarankan Olahraga 3 Kali Sepekan

Agar lansia tak terkena influenza, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan yakni memenuhi asupan cairan dua liter per hari, istirahat yang cukup 7-8 jam per hari, dan cuci tangan menggunakan sabun secara rutin. Lalu konsumsi makanan bervariatif, tetap aktif bergerak, kurangi asupan garam, konsumsi makanan mengandung serat, menjaga kesehatan gigi, tidak merokok ,dan vaksinasi.

"Guideline dari PAPDI ( Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), vaksinasi influenza diberikan satu dosis per tahun," tutur Siti.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."