5 Penyakit Kelamin yang Sering Alami Wanita

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi bau tak sedap di area miss v. tabloidbintang.com

Ilustrasi bau tak sedap di area miss v. tabloidbintang.com

IKLAN


#3. Herpes genital
Herpes merupakan salah satu penyakit kelamin wanita dan pria yang sangat mudah menular. Seseorang bisa terinfeksi herpes hanya dengan kontak dengan kulit yang terinfeksi herpes.

Herpes merupakan infeksi virus. Obat-obatan hanya berfungsi untuk membantu menangani gejala yang dialami. Umumnya, gejala yang dialami adalah adanya lepuhan atau lecet pada vagina atau anus. Namun, tidak semua penderita herpes mengalami lepuhan atau lecet dan karenanya tidak semua orang menyadari dirinya terinfeksi herpes dan dapat menularkannya ke orang lain.

#4. Gonore
Penyakit kelamin wanita dan pria ini merupakan infeksi dari bakteri dan terkadang dapat diderita bersamaan dengan klamidia. Gejala gonore dapat muncul sepuluh hari setelah terinfeksi atau bahkan berbulan-bulan setelah terinfeksi. Gejala gonore yang muncul secara khusus pada wanita dapat berupa pendarahan yang banyak saat menstruasi atau mengalami pendarahan saat tidak menstruasi. Gejala lainnya yang dapat dialami adalah adanya cairan yang kental, keruh, atau berdarah dari vagina, gatal pada anus, rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, serta rasa sakit saat buang air besar.

Baca juga: Mitos Posisi Rahim Bisa Terbalik atau Miring, Ini Faktanya

#5. HPV
Infeksi human papillomavirus atau HPV merupakan penyakit kelamin pada wanita dan pria yang cukup umum terjadi. Infeksi virus HPV dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita. Terkadang infeksi HPV tidak menimbulkan gejala atau hanya menyebabkan kutil kelamin.

Kutil kelamin bisa hanya muncul satu saja atau dalam jumlah banyak. Jika berjumlah banyak dapat menjadi satu dan berbentuk seperti kembang kol. Pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh pada bagian vulva, daerah di antara vagina dan anus, di dalam rahim (serviks), dan pada dinding vagina. Gejala lain yang mungkin dapat dialami adalah rasa gatal atau tidak nyaman pada vagina, adanya bengkak kecil yang berwarna seperti kulit atau abu-abu di sekitar vagina, dan pendarahan saat melakukan hubungan seksual.

Pencegahan penyakit kelamin wanita dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan rutin, terutama jika Anda aktif melakukan hubungan seksual. Para wanita dapat melakukan pemeriksaan pap smear, dan tes penyakit yang menular secara seksual lainnya.

Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan setidaknya setiap 3-5 tahun. Selain melakukan pemeriksaaan rutin, Anda dapat meminta pasangan untuk menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual. Jika Anda mengalami gejala-gejala penyakit kelamin wanita, jangan malu dan segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang tepat sebelum gejala bertambah parah. 

SEHATQ

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."