Risiko Menstrual Cup untuk Wanita yang Belum Berhubungan Seks

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Mesntrual cup. Pixabay.com

Mesntrual cup. Pixabay.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pemakaian menstrual cup, sebagai pengganti pembalut atau tampon, semakin populer. Menstrual cup dianggap lebih ramah lingkungan, karena bisa digunakan berkali-kali. Namun, tentu saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memutuskan untuk menggunakan menstrual cup.

Baca juga: 6 Fakta yang Harus Kamu Ketahui Tentang Menstrual Cup

Terutama bagi wanita yang belum pernah berhubungan seksual, penggunaan menstrual cup memang bisa terasa aneh atau tidak nyaman. Melansir laman Organic Cup, meski metode ini aman untuk semua wanita yang sudah haid, menstrual cup memang lebih cocok untuk wanita yang sudah nyaman dengan tubuhnya. Wanita yang belum pernah berhubungan seksual seringkali memiliki otot vagina yang lebih rapat, karena itu saat memasukkan menstrual cup ke dalam vagina bisa menjadi lebih sulit.

Kalau memang tidak terasa nyaman, sebaiknya jangan dipaksakan. Sebab saat menggunakan menstrual cup harus dalam keadaan yang santai. Menstrual cup juga tidak akan memiliki dampak pada vagina untuk wanita yang belum pernah berhubungan seksual, jadi tidak perlu khawatir mengenai hal tersebut. Ukuran yang paling cocok untuk wanita yang belum pernah berhubungan seksual adalah ukuran A yang kecil.

Dengan menggunakan menstrual cup memang memiliki banyak manfaat positif. Menstrual cup bisa digunakan sampai 12 jam, jauh lebih lama dibanding tampon dan pemalut. Menstrual cup juga bisa bertahan bertahun-tahun bila dibersihkan dengan baik. Setiap wanita kurang lebih menghabiskan 11,000 pembalut atau tampon dalam seumur hidupnya. Sebab itu dengan menggunakan menstrual cup akan tentu akan mengurangi limbah dari pembalut atau tampon.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."