Mau Eyelash Extension? Simak Tips Supaya Pas dengan Bentuk Mata

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi bulu mata. shutterstock.com

Ilustrasi bulu mata. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Eyelash extension atau bulu mata palsu yang semi permanen memang sudah bukan tren baru lagi. Namun masih banyak yang salah paham mengenai eyelash extension, termasuk cara menyesuaikan jenis bulu mata palsu dengan bentuk mata.

Baca juga: 5 Tips Menggunakan Eyelash Extension Supaya Awet dan Tetap Lentik

Jenis eyelash extension cukup beragam, dan bila tidak sesuai dengan bentuk mata bisa membuat wajah terlihat aneh dan tidak natural. “Untuk mata sayu atau turun itu jangan pakai ekstensi bulu mata cat eyes yang panjang di belakangnya. Kalau ujung matanya sudah sayu, kalau pakai cat eyes nanti semakin turun. Sebaiknya pakai yang tengahnya panjang,” tutur pendiri Your Pretty Lashes, Sunny Marsuryani, di Get Beauty! by Your Pretty Lashes, Jakarta Barat, Jumat 14 Juni 2019.

Teknik pemasangan eyelash extension di gerai Get Beauty! Kebun Jeruk, Jakarta. TEMPO/Astari P Sarosa

Bila memiliki mata yang sipit dan tidak memiliki garis kelopak mata, gunakan jenis eyelash extension yang lengkung atau lentik. Hal tersebut akan mengangkat kelopak dan membuat bayangan garis kelopak mata. “Kalau mata besar, itu tergantung mau matanya terlihat besar atau kecil. Kalau mau membuat mata terlihat lebih kecil, gunakan eyelash extension jenis cat eyes atau bulu mata yang pendek-pendek,” lanjut Sunny.

Baca juga: Pakai Eyelash Extension, Hati - hati Bulu Mata Menipis

Jika ingin mata terlihat lebih besar lagi, gunakan eyelash extension yang lebih panjang. Namun, Sunny mengingatkan kalau hal terpenting yang perlu diingat bila ingin memasang bulu mata palsu adalah untuk memastikan kalau bulu mata tidak terlalu tipis. “Kalau bulu mata tipis, itu sebaiknya pakai serum dulu,” jelasnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."