Sering Sakit Kepala Jelang Siklus Menstruasi, Ini Penyebabnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Berdasarkan penelitian wanita yang menderita migrain, 71 persen akan mengalaminya selama dua hari saat menstruasi. Namun, ternyata tak hanya penderita migrain yang mengalami sakit kepala selama siklus menstruasi.

Baca juga: Memahami Perubahan Siklus Menstruasi di Setiap Dekade Usia

"Wanita dapat menderita sakit kepala hormonal yang tidak berhubungan dengan migrain sebelum menstruasi juga," kata Jolene Brighten, seorang ahli hormon dan penulis Beyond the Pill, seperti dilansir dari laman Huffington Post.

Sementara, Ellen Vora, seorang psikiater dan ahli kesehatan wanita, mengatakan bahwa tidak perlu ada penjelasan sederhana ketika kepala Anda sakit di sekitar siklus menstruasi, karena penyebab utamanya adalah hormon."Beberapa faktor utama adalah bahwa perubahan hormon mempengaruhi segalanya, termasuk kecenderungan pembuluh darah mengerut atau melebar, yang dapat berdampak pada sakit kepala," katanya.

Menurut Jolene Brighten hormon estrogen merupakan pemicu utama wanita mengalami sakit kepala. "Sakit kepala dapat dipicu oleh kelebihan estrogen selama fase luteal - minggu-minggu menjelang menstruasi - atau dari penurunan estrogen, yang memicu menstruasi Anda," katanya.

Ilustrasi menstruasi. India Times

Meskipun tidak ada jaminan Anda dapat menghentikan sakit kepala yang menyebalkan itu di sekitar skilus menstruasi, ada langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan sepanjang bulan. Misalnya dengan diet sederhana makanan kaya magnesium, seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan dan alpukat - dapat membantu mengurangi frekuensi atau keparahan sakit kepala.

Hal senada juga dikemukakan Ellen Vora. Ia mencatat bahwa ketika wanita yang kekurangan magnesium, gejala yang dirasakan menjelang menstruasi jauh lebih buruk. "Tubuh memiliki kebutuhan yang meningkat akan magnesium terkait dengan kontraksi rahim selama menstruasi," katanya. “Ini akhirnya menarik magnesium menjauh dari seluruh tubuh, yang dapat membuat ketegangan otot. Ketegangan pada otot-otot leher dan otot-otot kecil di sekitar dahi, pelipis dan kulit kepala ini yang menyebabkan sakit kepala. ”

Ellen Vora juga merekomendasikan olahraga, misalnya pilates. Karena sakit kepala dapat berasal dari ketegangan otot, setiap latihan yang memperkuat inti dan menyebabkan postur yang lebih baik dapat sedikit membantu. "Dan jangan lupa untuk bekerja mengurangi stres secara keseluruhan," katanya. Vora menambahkan, stres dapar diredakan dengan akupuntur, atau cara lainnya seperti membaca, berjalan-jalan, berbicara dengan teman, atau apa pun yang cocok untuk Anda.

Tentu saja, kadang-kadang bahkan tindakan pencegahan terbaik yang direncanakan tidak berhasil, membuat Anda terjebak dengan sakit kepala yang parah. Tidak ada salahnya mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen sesekali selama Anda tidak berlebihan.

Jolone Brighten mengatakan ada beberapa solusi natural untuk mengatasi sakit kepala saat menstruasi. “Pastikan Anda terhidrasi dan cukup tidur dapat membantu mencegah sakit kepala," katanya. “Jahe telah terbukti seefektif NSAID yang dijual bebas. Gunakan kompres panas atau dingin juga dapat membantu.”

Jika masalah Anda adalah spesifik migrain, ada penghilang rasa sakit khusus migrain dan bahkan obat pencegahan yang dapat Anda minum secara teratur. Dan menurut National Migraine Foundation, olahraga teratur, makan makanan teratur, cukup tidur dan mengurangi stres dapat meredakannya.

Michelle Cady, seorang pelatih kesehatan yang berbasis di New York dan penulis Self-Care in the City, merekomendasikan kliennya mengkonsumsi magnesium untuk meredakan sakit kepala setiap saat. “Cokelat hitam adalah sumber magnesium yang hebat,” katanya. "Jika ragu, tidurlah lebih awal, makan cokelat hitam, atau berbaring di ruangan gelap dan membiarkan tubuh Anda beristirahat."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."