CANTIKA.COM, Jakarta - Berbicara adalah salah satu tonggak penting perkembangan anak. Setiap orang tua merasakan kegembiraan yang luar biasa saat mendengar kata pertama yang diucapkan si kecil.
Perkembangan setiap anak berbeda. Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kecerdasan anak yaitu asupan nutrisi, genetik, stimulasi, dan lingkungan. Begitupun dengan kemampuan berbicara pada anak berbeda.
Ada beberapa indikasi yang mempengaruhi keterlambatan bicara pada anak. Anak adalah peniru ulung. Anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang di sekitarnya. Dan meniru ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan berbicara anak.
Artikel lain:
Tips agar Anak Suka Matematika
Dampak Negatif Anak Punya Terlalu Banyak Mainan
Pola pengasuhan orang tua dan lingkungan mempengaruhi perkembangan anak berbicara. Dalam merangsang kemampuan berbicara, orang tua harus sabar dan konsisten. Menurut Smart Parenting, kegiatan sehari-hari dapat meningkatkan kemampuan anak berbicara serta menghindari keterlambatan berbicara.
Baca Juga:
Berikut tips untuk menghindari keterlambatan berbicara pada anak yang dilansir dari laman Parentherald.
#Sering mengajak anak berbicara
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak adalah dengan meningkatkan frekuensi orang tua berbicara dengan anak. Semakin sering diajak mengobrol dengan kata-kata sederhana, anak dengan cepat akan mengerti. Jika anak akan menyatakan, “Itu anjing,”, orang tua jangan hanya menjawab "Ya," tapi coba menjawab, "Ya, itu anjing coklat besar." Tambahkan kata sifat dan kata kerja sebanyak mungkin.
#Membacakan buku
Orang tua yang sering membacakan anak buku dapat menghindarkan keterlambatan bicara. Jangan hanya sekedar membacakan tapi buat kegiatan ini menjadi interaktif. Anak dapat ikut berpartisipasi dan memberikan saran. Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan imajinasi anak.
#Berinteraksi dengan orang lain
Ajak anak mengelilingi lingkungan sekitar tempat tinggal, jalan-jalan, bertemu, serta berinteraksi dengan banyak orang yang berbeda. Orang tua dapat menjadi penerjemah dan secara perlahan mengulang kata agar anak dapat memahami pernyataan orang lain.