Wakil Ketua Kadin Nita Yudi Bagi 5 Tips Perempuan Sukses Bisnis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Perempuan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Nita Yudi. TEMPO/M Taufan Rengganis

Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Perempuan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Nita Yudi. TEMPO/M Taufan Rengganis

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perempuan zaman sekarang tak hanya berpangku tangan kepada orang tua atau suami. Banyak dari mereka yang memiliki kesibukan sendiri, entah menjadi karyawati atau punya usaha sendiri.

Bagi perempuan yang menjadi wirausaha, Wakil Ketua Kadin Bidang Pemberdayaan Perempuan, Nita Yudi punya berbagai tips yang bisa diimplementasikan agar sukses. Mulai dari bagaimana menentukan jenis usaha, langkah awal yang perlu dilakukan, sampai prinsip berbisnis.

1. Pilihan jenis usaha
Untuk perempuan yang berkecimpung di skala usaha mikro, kecil, menengah atau industri rumah tangga, Nita Yudi menyarankan jenis usaha yang mampu bertahan lama dan unik. “Saat ini bisnis kuliner masih menjadi usaha yang popular,” kata Nita Yudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta, pada awal Mei 2019.

Jika mengambil bisnis kuliner, Nita Yudi mengingatkan agar buat seunik dan menarik mungkin. Misalnya dengan tetap mengangkat ragam kulier tradisional dengan kemasan kekinian. Contoh combro kotak, kukis jengkol, kukis cabai, dan lainnya.

2. Manfaatkan teknologi
Di era globalisasi ini, manfaatkan teknologi digital dengan satu perangkat yang umum dimiliki masyarakat, yakni ponsel pintar. Perempuan bernama lengkap Dyah Anita Prihapsari, ini mengimbau agar setiap pengusaha perempuan punya akun sosial media, misalnya Facebook, Instagram, dan buat surat elektronik. “Jika wanita sudah memiliki akun media sosial, maka dianggap mampu untuk menjalani sebuah bisnis,” ucap Nita Yudi.

Baca juga: Tips untuk Perempuan Menjadi Pemimpin Industri Kreatif 4.0

3. Bangun strategi pemasaran
Untuk memulai bisnis, buatlah jaringan lebih dahulu. Selain mempromosikan barang dagangan lewat media sosial, manfaatkan juga jejaring kelompok, misalnya pengajian, arisan, atau komunitas tertentu. Jangan lupa untuk rajin mengikuti bazaar agar produk semakin dikenal.

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com

4. Tambah ilmu
Manfaatkan berbagai pelatihan yang diperlukan untuk menunjang bisnis. Misalnya pengetahuan metode pemasaran digital, bagaimana memanfaatkan fitur-fitur di media sosial untuk mendongkrak penjualan, belajar mengambil gambar foto dan video produk supaya menarik, memahami cara pengemasan yang bagus, ilmu literasi keuangan, dan sebagainya.

Artikel terkait:
Wakil Ketua Kadin Nita Yudi: Punya Akun Facebook Langsung Usaha

5. Kolaborasi
Ketika berkolaborasi atau memilih partner, Nita Yudi mengingatkan harus ada kesepakatan yang jelas, seperti surat keterangan atau kepemilikan usaha masing-masing. “Dalam hal ini, komitmen menjadi syarat utama dan mendasar,” kata Nita Yudi yang juga Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia atau Iwapi.

Ambil kesempatan kerja sama dengan ‘lapak’ yang lebih besar, misalnya e-commerce. Beberapa toko online kini memiliki program UMKM yang bisa menjadi saluran baru dalam menjual produk.

Jika sudah sukses, jangan ragu menggandeng jenis usaha yang sama untuk berkolaborasi. Nita Yudi mencontohkan ada anggota Iwapi yang sukses berbisnis sambal botol. Sayangnya, lantaran jenis usaha masih industri rumah tangga, dia kelabakan ketika ada yang memesan sambal dalam jumlah banyak. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, jangan ragu menggaet usaha sejenis dan mengangkat potensi masing-masing.

RINI KUSTIANI | PANJI MOULANA

Baca juga:
Saat Atalia Ridwan Kamil Pusing dengan Berbagai Masalah Perempuan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."