Alasan Mall di Indonesia Harus Dukung Produk Lokal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Peragaan busana Buttonscarves di Jakarta Ramadan 2019 di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 8 Mei 2019. Tempo/Astari P Sarosa

Peragaan busana Buttonscarves di Jakarta Ramadan 2019 di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 8 Mei 2019. Tempo/Astari P Sarosa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Produk lokal Indonesia terus berkembang, mencoba untuk membuat produk-produk dengan standar internasional. Linda Anggrea, pendiri merek hijab Buttonscarves, ingin mall (mal) ternama di Indonesia untuk lebih mendukung produk lokal. Dia mengatakan, sebagai pendiri merek lokal kesulitan mendapatkan tempat di mal-mal ternama.

“Kita ingin brand lokal yang mendunia. Kalau sekarang kita propose ke mal-mal dibilang, ‘Mohon maaf Mba, kalau lantai bawah itu untuk brand internasional,” tutur Linda.

Dia mengatakan kalau hal tersebut menjadi tantangan untuk produk lokal yang ingin mendunia. Tidak hanya itu, ada juga produk lokal yang mendapatkan dana yang sangat banyak untuk memulai mereknya. Mereka bisa berkembang jauh lebih cepat dibanding produk yang punya kualitas tingkat internasional, tapi tidak memiliki dana yang sama banyaknya.

Artikel lain:

Tebak, Ratna Listy Lebih Suka Jalan ke Mall atau Diam di Rumah?
Perilaku Belanja Orang Indonesia: Mulai Online atau Masih Offline

 

Pada saat mendirikan Buttonscarves, Linda Anggrea memiliki mimpi untuk membuat merek lokal dengan standar internasional.

“Kita butuh lokal brand yang memiliki standar internasional. Aku riset mendalam sehingga bisa diterima di market dan awalnya market yang menerima brand aku itu malah di Malaysia,” jelas Linda.

Bahkan, banyak yang mengira kalau Buttonscarves adalah merek Malaysia. Padahal, Buttonscarves 100 persen produk Indonesia dan pabriknya juga ada di Jakarta.

Linda mendorong mal-mal ternama di Indonesia untuk lebih mengedepankan produk-produk lokal, terutama produk yang sudah memiliki standar internasional.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."