Puasa Tidak Sebabkan Maag, Simak Penjelasan Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Front Page Cantik. Pemicu Maag. shutterstock.com

Front Page Cantik. Pemicu Maag. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Para penderita sakit maag diimbau tidak takut berpuasa di bulan Ramadan karena banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa puasa justru memperbaiki kerusakan lambung akibat maag.

"Puasa menyebabkan maag hanya mitos, justru sebaliknya, dengan berpuasa maagnya bisa membaik," kata Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Profesor Hardinsyah.

Tetapi, khusus bagi penderita maag akut sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu. Ia menjelaskan, puasa baik untuk menyembuhkan maag karena adanya proses autofagi pada tubuh. Autofagi adalah proses pembersihan sel tubuh oleh lisosom yang menyedot dan menyerap sel-sel rusak, sel mati, dan polutan yang dihasilkan oleh makanan, minuman, dan lingkungan selama tubuh beraktivitas sehari-hari.

Artikel terkait:

Stres, Pemicu Maag Selama Ramadan, Bukan Puasa

Lisosom bekerja seperti alat pembersih ruangan, menyedot lalu mencacah sel rusak menjadi bahan dasar komponen gizi seperti air, protein, dan mineral yang berguna untuk membentuk sel baru lagi. Saat berpuasa, proses autofagi menjadi optimal karena lambung istirahat dari makan dan minum selama 12 hingga 13 jam.

"Saat puasa, tubuh melakukan efisiensi, seperti rasionalisasi dalam tubuh," katanya.

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)

Lebih lanjut, ia menyarankan agar tidak makan berlebihan saat sahur dan berbuka, mengurangi konsumsi protein dan karbohidrat, dan memperbanyak buah dan sayur segar. Bagi penderita tukak lambung, misalnya, hindari makanan berlemak dan berprotein tinggi yang justru akan membentuk tambahan asam pada lambung. Ia menganjurkan menambah porsi sayur dan buah agar pH meningkat sehingga lambung tidak terlalu asam.

"Ketika kita banyak makan hewani, pH turun lagi, jadi rendah lagi. Kita banyak makan lemak, pH lambung kita rendah lagi. Padahal kita ingin mencegah jangan sampai rendah, jadi harus ada sayur dan buah," tuturnya.

Hardiansyah juga mengingatkan untuk menjaga porsi makan agar tidak kekenyangan. Ia menjelaskan kekenyangan saat sahur menyebabkan rasa tidak nyaman pada pagi hari dan jika terjadi terus menerus akan mengganggu aktivitas.

"Sama ketika siang makan berlebih, perut tidak nyaman, aktivitas terganggu, karena timbulnya rasa tidak nyaman dan kekenyangan," ujarnya.

Baca juga:

Atasi Sakit Maag dengan Kunyit

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."