Tren Nail Art, Membuat Desain Unik untuk Kuku

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Nail art minimalis yang sedang digemari mudah dibentuk dan hasilnya keren. Teen.co.id

Nail art minimalis yang sedang digemari mudah dibentuk dan hasilnya keren. Teen.co.id

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dengan perkembangan tren kecantikan, wanita tidak hanya mengeksplorasi gaya menggunakan makeup atau warna rambut. Sekarang, desain untuk kuku juga menjadi cara untuk memiliki gaya yang unik dan berbeda.

Contohnya, saat Ariana Grande dan Kendall Jenner mencoba nail art dengan motif sapi. Sekarang nail art atau desain kuku yang unik menjadi tren.

“Desain marble, gradasi, dan glitter itu sekarang lagi tren,” tutur Dewi Januwaty, direktur dan pendiri Stylemate Indonesia.

Artikel lain:

Tren Cat Kuku Bergeser, Bukan Lagi Warna Merah, Ungu, atau Hitam

Dia mengatakan kalau semakin banyak wanita Indonesia yang ingin memiliki kuku yang cantik dengan desain yang kreatif. Sekarang, membuat desain pada kuku juga semakin mudah dengan alat yang bisa langsung menghasilkan gambar pada kuku.

Ilustrasi kuku

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan printer nail art, yang bisa membantu membuat desain yang unik dan berbeda untuk kuku. Dengan cara menggunakan printer nail art, para wanita bisa membuat desain menarik pada kuku hanya dalam waktu 5 menit.

Mengikuti tren nail art ini sudah semakin mudah dan bisa digunakan sebagai cara untuk mengeksplorasi gaya baru karena nail art sudah menjadi bagian pelengkap penampilan. Selain dengan desain atau gambar yang menarik, banyak wanita yang juga menggunakan manik-manik pada kuku sebagai salah satu cara mengeksplorasi gaya.

“Bisa ditambahkan ornamen-ornamen Swarovski atau glitter agar terlihat lebih bagus. Kuku glossy juga lebih diminati dibandingkan gaya matte,” lanjut Dewi.

Baca juga:
Kiat Menjaga Keindahan Kuku dengan 6 Bahan dari Dapur

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."