Kaitan Hipertensi dan Sering Buang Air Kecil Malam

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bila Anda sering buang air kecil pada malam hari, bisa jadi kondisi itu berhubungan dengan asupan garam yang berlebihan dan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Demikian studi para peneliti di Jepang.

"Penelitian kami menunjukkan jika Anda harus sering buang air kecil pada malam hari yang disebut nokturia, Anda mungkin mengalami peningkatan tekanan darah dalam tubuh karena asupan garam berlebihan setiap hari," kata peneliti Divisi Hipertensi Rumah Sakit Tohoku Rosai di Sendai, Jepang, Satoshi Konno, seperti dilansir Medical News Today.

Artikel lain:

Cegah Hipertensi, Turunkan Tekanan Darah dengan Salmon dan Susu

Penelitian sebelumnya menunjukkan asupan garam berlebihan setiap hari dan hipertensi memiliki dampak negatif pada nokturia. Di Jepang, orang-orang pada umumnya mengonsumsi lebih banyak garam daripada masyarakat negara-negara Barat. Karena alasan itu populasi Jepang mungkin berisiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi.

Kendali yang tepat terhadap asupan garam dan tekanan darah menjadi terapi nokturia. Apakah ada hubungan sebab-akibat? Dalam kajian Konno itu, sebanyak 3.749 penduduk kota Watari, Jepang, yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan tahunan pada 2017 diteliti tingkat tekanan darah dan nokturia. Hasilnya, bangun pada malam hari untuk buang air kecil berpeluang 40 persen lebih besar mengalami tekanan darah tinggi.

Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com

Risiko hipertensi meningkat secara signifikan karena jumlah kejadian nokturia setiap malam pun meningkat. Namun, Konno mengatakan penemuan itu tidak membuktikan hubungan sebab akibat secara langsung antara nokturia dan hipertensi. Penemuan itu mungkin tidak berlaku untuk orang yang tinggal di luar Jepang.

"Hubungan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk gaya hidup, asupan garam, etnis, dan latar belakang genetik," katanya.

Sementara itu, profesor dan presiden European Society of Cardiology (ESC), Barbara Casadei, mencatat ada lebih dari satu miliar orang di dunia mengalami hipertensi, yang merupakan penyebab global utama kematian dini.

"Gaya hidup sehat, termasuk pembatasan konsumsi garam, alkohol, makan makanan sehat, olahraga teratur, mengontrol berat badan, dan berhenti merokok disarankan," kata Casadei tentang pencegahan hipertensi.

Baca juga:
Stres, Semakin Banyak Generasi Milenial yang Hipertensi

 
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."