Memahami Kentut, Bau tapi Sehat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi bau menyengat. Shutterstock

Ilustrasi bau menyengat. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejak kecil kita sudah mengenal aktivitas buang gas atau kentut sebagai sesuatu yang menjengkelkan orang lain dan sering membuat malu diri sendiri, terutama ketika terdengar suara nyaring dan tersebar bau tak sedap. Namun, menurut para ahli, membuang gas itu sebenarnya tanda pencernaan yang sehat.

Untuk lebih jelasnya, mungkin ada baiknya kita memahami hal-hal berikut ini agar tak risih lagi saat kentut.

Apa itu kentut?
Jumlah gas dalam usus yang terlalu banyak dan dikeluarkan dalam bentuk karbon dioksida yang tidak berbau. Satu persen di antaranya hidrogen sulfida, yang dihasilkan oleh makanan dengan kandungan belerang. 

Gas yang dikeluarkan berasal dari udara yang kita hirup dan sebagian gas yang masuk ke usus dari darah. Gas yang keluar harus menjadi perhatian serius bila disebabkan reaksi kimia atau bakteri dalam usus.

Baca juga:

Ini Penyebab Orang Diet Sering Kentut

Apa penyebab gas berbau?
Gas yang bau biasanya disebabkan makanan yang tidak dicerna dengan sempurna, terutama karbohidrat. Saat karbohidrat tidak diserap usus dengan semestinya, partikel-partikelnya mengendap di usus dan berfermentasi.

"Bau tak sedap itu karena karbohidrat yang kita konsumsi tak diserap dengan semestinya dan berfermentasi," kata gastroenterolog Dr. Myron Brand kepada Thrillist.

Kenapa ada orang yang kentutnya lebih berbau?
"Ada orang yang ususnya memproduksi gas metana dan ada pula yang memproduksi hidrogen sulfida, yang membuat bau gas seperti telur busuk. Semua itu berhubungan dengan apa yang kita makan," ujar Brand.

Apa penyebab suara kentut yang nyaring?
Bergantung pada posisi otot organ pembuangan. Bila posisinya rileks, gas keluar tanpa suara. Secara alami, kopi bisa membuat organ pembuangan rileks dan membuat gas keluar dengan lebih lancar.

Makanan apa yang membuat bau gas lebih parah?
-Alkohol.
-Makanan yang mengandung fruktosa, poliol, dan belerang tinggi, seperti apel, pir, semangka, kol, asparagus, bawang merah, bawang putih, alpukat, jamur, dan kembang kol.
-Gandum, terigu, dan produknya, seperti roti, pasta, mi, kue.
-Produk-produk susu, termasuk yogurt, mentega, dan es krim.

Makanan apa yang baik?
-Yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, kentang, dan jagung.
-Yang mengandung protein tinggi, seperti ayam tanpa kulit, kalkun, dan ikan.

Kapan harus berkonsultasi ke dokter?
Bila kita membuang gas lebih dari 22 kali sehari. Bisa jadi penyebabnya masalah pencernaan atau infeksi saluran pencernaan.

Baca juga:
Sering Kentut di Pesawat Terbang, Ternyata Ini Sebabnya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."