Sedang Tren, Ini Kelebihan Yogurt Cair dari Susu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi susu dan yogurt. Shutterstock

Ilustrasi susu dan yogurt. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Yogurt lebih dikenal sebagai makanan dengan tekstur lembut. Namun, sekarang yogurt cair dengan tekstur minuman semakin tren dan digemari masyarakat. Yogurt cair dapat menyegarkan aktivitas sehari-hari dengan cara sederhana.

Lalu, apa perbedaannya yogurt cair dengan susu? Yogurt adalah hasil fermentasi dari susu. Perbedaannya, yogurt memiliki bakteri baik yang bisa menolong sistem imun atau daya tahan tubuh dan meningkatkan penyerapan gizi.

“Orang banyak yang berpikir kalau semua bakteri itu tidak baik dan membuat orang sakit. Padahal, ada juga bakteri yang baik buat kita karena meningkatkan sistem daya tahan tubuh,” tutur ilmuwan nutrisi Dr. Matthew Lantz Blaylock.

Artikel lain:

Siapa Bilang Yogurt Berbahaya buat Penderita Maag? Ini Faktanya
Ketahui Manfaat Yoghurt untuk Kesehatan, Kurangi Risiko Diabetes

Blaylock menjelaskan kalau yogurt memiliki deretan nutrisi yang lebih banyak dari susu. Yogurt memiliki banyak kandungan mineral dan vitamin yang penting untuk tubuh.

“Yogurt itu memiliki paling banyak kepadatan nutrisi, kedua baru susu,” jelas Blaylock.

Karena itu, minuman yogurt atau yogurt cair sekarang semakin tren. Sering hadir dengan berbagai rasa, yogurt memberikan kesegaran yang jarang didapatkan dari susu.

Selain itu, yogurt juga bisa diminum oleh orang-orang yang memiliki intoleransi laktosa, kondisi di mana seseorang tidak bisa mencerna laktosa atau gula yang terdapat pada susu dan produk olahannya. Hal tersebut disebabkan oleh tubuh yang tidak menghasilkan enzim laktase yang cukup, membuat seseorang kesulitan untuk minum susu. Karena itu, yogurt bisa menjadi pilihan atau opsi lain untuk orang-orang yang tidak bisa minum susu.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."