Rokok Elektrik Aman Diisap di Depan Anak? Ini Kata Pakar

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi rokok elektrik. Christopher Furlong/Getty Images

Ilustrasi rokok elektrik. Christopher Furlong/Getty Images

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak yang menganggap risiko kesehatan yang ditimbulkan rokok elektrik atau vape lebih ringan dibanding rokok tradisional yang menggunakan tembakau. Keyakinan ini membuat banyak orang tua merasa lebih aman ketika mengisap vape di dekat anak-anak.

Dalam penelitian yang dipimpin oleh Dr. Jonathan Winickoff, professor pediatri Fakultas Kedokteran Universitas Harvard dan ditektur penelitian pediatri di Pusat Penelitian Dan Pengobatan Tembakau di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Amerika Serikat, ketidaktahuan orang tua akan bahaya mengisap rokok elektrik di depan anak-anak sangat berbahaya.

Baca juga:
Kesepian Sama Mematikan seperti Merokok dan Obesitas

"Orang tua merokok elektrik di depan anak tanpa pemahaman apa efek yang ditimbulkan dan apa kata penelitian mengenai produk vape tersebut," kata Winickoff.

Kebanyakan orang berpikir rokok elektrik hanya mengeluarkan uap air. Padahal tidak ada kandungan air sama sekali di dalam rokok elektrik, melainkan cairan lengket yang berubah menjadi aerosol ultrahalus dengan partikel kecil yang terhirup masuk ke dalam paru-paru.

"Aerosol itu mengandung konsentrasi nikotin yang sangat tinggi yang sangat tidak aman untuk perkembangan otak anak, nitrosamin tembakau yang merupakan substansi karsinogenik atau senyawa pemicu kanker, dan logam berat yang bisa bocor dari koil pemanas rokok," lanjut Winickoff.

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]

Ketika seseorang mengisap vape di dekat anak-anak, maka kemungkinan anak akan terpapar nikotin dengan tiga cara. Pertama, anak bisa menghirup secara langsung partikel aaerosol yang disemburkan melalui asap vape. Kedua, anak bisa terpapar nikotin dan kandungan racun lain yang tersisa dari asap vape yang melekat di pakaian, tubuh, dan benda-benda di sekitarmya.

"Anak-anak seperti lap hidup, terutama anak yang dalam fase merangkak karena mereka akan menyentuh benda apapun dan memasukkan tangan mereka ke dalam mulut sepanjang waktu," kata Winickoff.

Terakhir, anak juga bisa menyerap nikotin melalui kulit sebab kulit anak-anak lebih tipis daripada orang dewasa dan partikel aerosol yang ultrahalus bisa dengan mudah terserap melalui kulit anak. Bahayanya, dengan pola pikir bahwa rokok elektrik lebih aman dan risiko kesehatannya lebih ringan daripada rokok tradisional, kebanyakan orang menggunakannya tanpa berpikir panjang di depan anak-anak dan di lingkungan tempat anak-anak berada.

Baca juga:
Kiat Menghindarkan Anak Menjadi Perokok Pasif

"Kita berpikir orang tua menggunakan produk rokok elektrik ini demi melindungi anak dari bayaha asap rokok. Namun sayangnya, yang kami lihat adalah mereka menggunakannya dengan cara yang tidak pernah terpikirkan ketika mereka mengisap rokok biasa tepat di depan anak-anak, di dalam rumah, di dalam mobil, dan itu sangat mengganggu," jelas Wincikoff.

Jadi, jika Anda belum bisa menghentikan kebiasaan merokok, baik rokok tembakau maupun elektrik, setidaknya berhentilah melakukannya di depan dan di sekitar anak-anak.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."