Awas, 4 Masalah Kesehatan Ini Mengintai Wanita Usia 30-an

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi wanita cedera otot. shutterstock.com

Ilustrasi wanita cedera otot. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Buat kebanyakan wanita, usia 30-an berarti saatnya mulai memikirkan karier dan keluarga secara lebih serius. Namun, banyak yang lupa usia ini juga saatnya mulai memikirkan soal kesehatan dengan lebih serius sebab ketika memasuki usia kepala tiga, risiko beberapa penyakit akan meningkat.

"Ini bukan hanya tentang membuat perubahan besar secara tiba-tiba. Sama dengan ketika memulai usia 20-1n. Kita tidak hanya harus mulai berhati-hati terhadap berapa banyak alkohol yang diminum dan menghindari merokok, namun juga harus semakin waspada terhadap beberapa isu kesehatan wanita yang potensial," kata Dr. Kim Glass, dokter umum di Bupa Health Clinics di London, Inggris.

Baca juga:
7 Khasiat Cabai Hijau untuk Kesehatan Tubuh

 

Glass menyebutkan penyakit apa saja yang risikonya semakin tinggi dialami oleh wanita berusia 30-an dan bagaimana cara mencegahnya.

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org

1. Kanker serviks
Setiap tahun, di Britania Raya, sekitar 3.000 wanita terdiagnosa kanker serviks, yang menjadi kanker paling umum diderita oleh wanita berusia 35 tahun ke bawah. Ini sebabnya ketika berusia antara 25-49 tahun wanita dianjurkan melakukan papsmear setiap tiga tahun sekali.

"Deteksi dini terhadap berbagai masalah dapat memberikan pengaruh besar terhadap penanganannya," ujar Glass.

"Satu dari 20 wanita yang menjalani tes papsmear mendapat hasil yang tidak normal. Meski tes ini tidak berarti mereka positif terkena kanker, pemeriksaan lebih lanjut dapat membantu menurunkan risiko dan mendeteksi virus berbahaya seperti sub-tipe virus HPV (Human Papilloma Virus) yang dapat menyebabkan kanker serviks di kemudian hari. Saya tidak akan pernah cukup mengatakan bahwa tes ini sangat membantu menyelamatkan kehidupan Anda," jelas Glass.

Glass juga mencatat, wanita yang menyadari adanya perdarahan yang tidak wajar saat menstruasi harus segera membicarakannya dengan dokter sebagai tindakan pencegahan.

"Meski hal ini biasanya bukan pertanda sesuatu yang serius, perdarahan tidak teratur terkadang juga bisa menjadi gejala dari infeksi atau polip endometrium atau serviks jinak (yang merupakan pertumbuhan nonkanker di dalam rahim atau saluran serviks)," lanjut Kim Glass.

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com

2. Kanker Payudara
Kanker serviks bukan satu-satunya yang risikonya meningkat pada wanita usia 30-an."Wanita usia 30-an juga harus memeriksa payudara dan area di sekitarnya dari keberadaan benjolan secara teratur," kata Glass. "Penting untuk mengetahui seperti apa bentuk jaringan payudara alami dan segera menyadarinya jika ada yang berubah sehingga Anda akan bisa menemukan tanda-tanda kanker itu sejak dini."

Untuk mencegah kemungkinan kanker payudara, Glass menyarankan gaya hidup sehat yang meliputi pola makan sehat. "Penting juga mengikuti pola makan sehat yang kaya buah-buahan dan sayuran segar," sarannya.

Ilustrasi wanita pekerja yang stress. shutterstock.com

3. Stres
Wanita di usia tiga puluhan juga sangat rentan terkena stres yang disebabkan oleh tekanan urusan pekerjaan, tanggung jawab keuangan, hingga urusan rumah tangga. "Ketika mengalami stres kita akan mengeluarkan beberapa hormon, termasuk kortisol yang menyebabkan tubuh terjebak pada ‘gigi lima’, sedangkan tubuh tidak didesain untuk terus-menerus berada di jalur cepat," tutur Glass.

Stres yang berkepanjangan dapat memicu munculnya penyakit-penyakit lain yang berbahaya. "Jika tidak dikelola dengan tepat, stres dapat menyebabkan masalah pada sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai macam infeksi. Stres juga bisa menjadi penyebab munculnya penyakit kardiovaskular atau masalah dengan sistem pencernaan di kemudian hari," jelas Glass.

Artikel lain:
Selain Baik buat Kesehatan, Kranberi Juga Sahabat Kecantikan

4. Cedera otot dan sendi
Wanita usia tiga puluhan cenderung lebih mudah mengalami masalah muskuloskeletal atau suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, saraf, otot, tendon, dan tulang belakang.

"Otot-otot akan aus seiring berjalannya waktu, dan seiring bertambahnya usia persendian mengalami degenerasi yang berarti kita berisiko lebih besar mengalami cedera lutut atau keseleo di pergelangan tangan dan kaki," urai Glass.

Di usia 30-an fleksibilitas tubuh berkurang sehingga sedikit gerakan yang terlalu keras atau salah posisi dapat memicu cedera punggung, lutut, dan pinggul. "Untuk menghindari hal ini, mulailah melakukan olahraga secara teratur," saran Glass.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."