Melanie Putria Pilih Lari untuk Hadapi Baby Blues

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Melanie Putria. Instagram/@melanieputria

Melanie Putria. Instagram/@melanieputria

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Melanie Putria Dewita Sari sudah mengikuti lomba lari maraton 5 kali. Ia kini sedang persiapan untuk bisa mengikuti Boston Marathon 2019. Melanie mulai rutin olahraga lari setelah melahirkan anak satu-satunya, Sheemar Rahman Puradiredja, pada tahun 2011.

Baca juga: Penasaran, Melanie Putria Cari Tahu Pentingnya Kosmetik Halal

Wanita berusia 36 tahun ini mengatakan kalau lari menjadi sebuah obat untuk menghadapi baby blues syndrome, perasaan yang sangat sedih setelah melahirkan. Ia mengingat setelah melahirkan, dia merasa berbagai perasaan yang negatif. Pada saat anaknya, Sheemar, menangis, dia juga ikut menangis. Selain itu, dia juga merasa gemuk dan tidak nyaman dengan diri sendiri.

Melanie Putria, Atlet Born to Sweat, di Hotel Atlet Century Park di Jakarta Pusat, Rabu 6 Februari 2019. TEMPO | Astari P Sarosa

“Waktu aku kena baby blues syndrome, itu masuknya sudah mau depresi postpartum. Aku perlu punya sesuatu yang bisa menjadi tempat untuk mengeluarkan semua hal negatif, dan ternyata lari menjadi jawabannya,” kata Melanie Putria, saat ditemui di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Melanie Putria menambahkan ia mulai rutin lari 6 bulan setelah melahirkan, dan berhasil menyelesaikan marathon pertamanya dua bulan setelahnya. Walaupun dia mengalami banyak masalah kesehatan dan juga cedera, Melanie merasa lebih bahagia saat lari. Hal tersebut membantu dia menghadapi baby blues syndrome. 

“Kalau lari, hormon endorfin keluar menjadi bahagia. Kalau endorfin sudah keluar energi juga menjadi lebih positif,” kata Melanie yang merasa kalau lari juga mengajarkan dia untuk pantang menyerah.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."