Terlalu Banyak Mengumpulkan Barang di Rumah, Feng Shui Jadi Kusut

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi ibu di dalam rumah yang berantakan. ph.theasianparent.com

Ilustrasi ibu di dalam rumah yang berantakan. ph.theasianparent.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa orang memiliki kebiasaan mengumpulkan barang-barang yang sudah tidak digunakan di rumah. Alasannya karena barang itu menyimpan sebuah memori atau karena memang malas membuangnya. Namun, ternyata mengumpulkan terlalu banyak barang di rumah itu bisa membuat feng shui menjadi kusut dan tidak seimbang.

Baca juga: Kata Feng Shui Mengenai Tahun Babi Tanah: Banyak yang Baper

“Feng Shui untuk orang banyak barang di rumah itu energinya jadi kusut, jadi tidak seimbang,” tutur Jenie Kumala Dewi, penulis dan pakar feng shui, di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis 7 Februari 2019. Jenie menjelaskan kalau orang yang mengumpulkan terlalu banyak barang di rumah membuat rumah menjadi berantakan, padahal rumah harus rapi dan nyaman.

Kita melakukan banyak hal di rumah, yang memiliki dampak pada pekerjaan, kesehatan, dan berbagai macam hal lainnya. “Tempat tinggal harus nyaman, rumah itu harus rapi. Kalau rumah rapi, kehidupan kita juga tidak banyak yang kusut,” lanjut Jenie.

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com

Mengumpulkan barang yang sudah tidak diperlukan dan tidak digunakan lagi sebenarnya juga menjadi gangguan psikologis. Hal tersebut adalah gangguan yang berhubungan dengan kecemasan. Orang tidak bisa lepas dengan suatu barang itu bisa bahaya bila mengumpulkan terlalu banyak hal.

Jenie menambahkan kalau untuk Feng Shui harus ada jalur yang jelas. “Jalur Feng Shui itu harus ada yang keluar dan ada yang masuk. Kalau ada yang baru di rumah, harus ada yang dikeluarkan juga,” jelasnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."