6 Variasi Gerakan Jalan Kaki Supaya Kalori Terbakar Maksimal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi jalan kaki. Telegraph.co.uk

Ilustrasi jalan kaki. Telegraph.co.uk

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jalan kaki bisa jadi alternatif untuk kamu yang baru memulai olahraga. Olahraga ini cukup murah dan mudah dilakukan. Selain itu juga tidak memerlukan tempat yang spesifik. 

Baca juga: Mulai Gaya Hidup Sehat dengan Olahraga, Pilih yang Kamu Suka

Jika dilakukan secara rutin tentu akan membawa banyak manfaat untuk kesehatan tubuh dan bahkan membakar kalori lebih banyak. Berikut ini beberapa variasi olahraga jalan kaki yang bisa dilakukan. 

#1. Mix walking Berjalan mundur juga bermanfaat untuk melatih keseimbangan dan meringankan tekanan pada lutut. (Popsugar)
(Popsugar)

Kalau biasanya kamu berjalan maju, cobalah berjalan mundur. Manfaatnya, melatih keseimbangan sekaligus meringankan tekanan pada lutut. Cocok bagi yang terbiasa duduk seharian. Jika memutuskan berjalan mundur di tempat terbuka, pastikan telah mengenal tempat itu untuk menghindari kecelakaan. Bosan hanya berjalan satu arah? Padukan dengan berjalan maju sejauh 100 meter dan berjalan mundur 100 meter. Lakukan gerakan ini minimal 15 menit agar kalori terbakar.

#2. Power walking Kunci power walking atau berjalan cepat adalah ayunan lengan yang lebar. (Getty Images)
(Getty Images)

Kunci power walking atau berjalan cepat adalah ayunan lengan yang lebar. Ayunan lengan ini mempercepat detak jantung, sehingga melatih otot jantung. Selain itu, berjalan cepat membakar lebih banyak kalori dan melatih otot tubuh bagian atas terutama perut. Mulailah dari posisi berjalan biasa. Condongkan tubuh ke depan. Lalu, berjalanlah dengan langkah lebih pendek dan ayunkan lengan dengan cepat. Berjalanlah selama 15 menit.  

#3. Walking lunge Melatih otot kaki sambil mengencangkan otot bokong bisa dilakukan dengan walking lunge. (Popsugar)
(Popsugar)

Melatih otot kaki sambil mengencangkan otot bokong bisa dilakukan dengan walking lunge. Awali dari berdiri tegak dengan merapatkan kaki. Langkahkan kaki kanan ke depan dan turunkan pinggul hingga kedua lutut menekuk 90 derajat. Tekan tumit kanan ke tanah dan langkahkan kaki kiri hingga di depan kaki kanan. Pastikan kedua lutut membentuk sudut 90 derajat. Ulangi hingga 20 kali secara bergantian. 

#4. Walking and punchingBerlatih layaknya seorang petinju bisa dilakukan dengan langkah walking and punching ini. (Getty Images)
(Getty Images)

Berlatih layaknya seorang petinju bisa dilakukan dengan langkah walking and punching ini. Cukup selipkan pukulan jab (pukulan dari depan) dan uppercut (pukulan dari bawah) dalam kegiatan berjalan. Dua jenis pukulan ini melatih otot lengan dan perut sekaligus. Caranya, lempar tinju dengan tangan kanan hingga lengan lurus ke depan (pukulan jab) ketika kaki kiri melangkah ke depan. Atau lempar tinju dengan tangan kanan dari bawah untuk pukulan uppercut. Lakukan secara bergantian. Ulangi sambil berjalan maju selama minimal 15 menit. 

#5. Interval walkingGerakan Interval Walking adalah berjalan kaki dengan kecepatan berbeda-beda. (Depositphotos)
(Depositphotos)

Ingin latihan yang lebih menantang? Cobalah interval walking, yaitu gerakan berjalan kaki dengan kecepatan yang berbeda-beda. Awali dengan 1 menit berjalan dengan kecepatan sedang, 2 menit berjalan cepat, dan 1 menit berjalan seperti biasa. Ulangi satu siklus ini semampu kamu. Sesuaikan bobot latihan dengan kemampuan tubuh. 

#6. Walking high kneesGerakan Walking high knees adalah pemanasan yang meningkatkan kelenturan bokong dan pinggul. (Skimble)

(Skimble)

Ini gerakan pemanasan yang meningkatkan kelenturan bokong dan pinggul. Mulai dengan berdiri tegak, buka kaki selebar pinggul. Angkat lutut kiri dan tahan lutut di depan dada. Kembalikan lutut kiri dan langkahkan kaki ke depan. Ulangi secara bergantian hingga 5 menit. Setelah itu, kamu bisa melakukan olahraga berjalan kaki yang mana saja sesuai kemampuan. 

AURA 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."