Terinspirasi Marie Kondo, Bersih-bersih Bantu Atasi Stres

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi membersihkan debu. Cambio.com

Ilustrasi membersihkan debu. Cambio.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Siapa di antara kita yang masih malas membereskan bagian atas meja kantor? Atau dengan sengaja membiarkan kamar dengan setumpuk kain atau handuk di pojokan. Ada pula produk perawatan tubuh yang bertebaran di atas meja rias.

Bila Anda termasuk salah satunya, coba cek tips dari reality show Tidying Up with Marie Kondo. Acara tersebut ditayangkan di saluran digital Netflix untuk mempraktikkan metode bersih-bersih dan penyimpanan ala Kondo di setiap kunjungan ke rumah yang berbeda.

Baca juga:
Trik Melipat Pakaian dengan Metode Marie Kondo

Kedengarannya sederhana, tetapi kegiatan beres-beres ini bisa mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Melansir laman Medical Daily, menurut Darby Saxbe Ph.D, asisten profesor psikologi di University of Southern California, Amerika Serikat, kegiatan bersih-bersih dan cara penyimpanan yang terorganisasi termasuk bagian dari terapi.

Ketika area di sekitar kita dalam kondisi rapi maka ikut meringankan efek kewalahan yang disebabkan pekerjaan maupun ketergantungan teknologi. Daya produktivitas juga akan meningkat di dalam kondisi ruangan yang rapi dan terorganisasi.

Hal ini sebagian besar dilakukan oleh bagian korteks visual di otak. Berdasarkan hasil pengamatan, salah satu pemicu kondisi kewalahan juga ketika kemampuan dan perhatian menyerap informasi terhalangi dengan hal-hal visual yang berserakan di mana-mana.

Ilustrasi bersih-bersih. shutterstock.com

Menurut hasil survei National Sleep Foundation, 19 persen orang lebih tidur nyenyak dalam kondisi kamar yang rapi dan terorganisasi. Studi lain dari 2013 juga mengamati kaitan kerapian ruangan dengan kebiasaan makan. Peserta di ruang yang tertata rapi lebih cenderung memilih makanan ringan dan sehat dibandingkan dengan peserta di ruang yang berantakan.  

"Kondisi berantakan sangat membuat otak kita stres. Alhasil, cenderung menggunakan mekanisme atasi masalah melalui menyantap makanan yang menenangkan secara berlebihan,” kata Eva Selhub, pakar ketahanan internasional kepada Shape.

Hindarilah kebiasaan menimbun barang-barang yang tidak diperlukan di sekitar, baik itu kantor, rumah, dan kamar. Luangkan waktu khusus untuk memilah-milah barang-barang yang sudah lama disimpan. Kondisi ruangan yang rapi juga memelihara kesehatan orang yang berada di dalamnya.

Baca juga:
Metode Beberes Rumah dari Jepang KonMari dari Marie Kondo

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."