Sayur Kol Jadi Olok-olok, Padahal Gizinya Tinggi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi kubis. Tabloidbintang

Ilustrasi kubis. Tabloidbintang

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pamor sayur kol tengah meroket belakangan ini. Sayur kol dijadikan judul lagu dan sering dipakai untuk bahan olok-olok warganet yang mengomentari kasus para seleb di akun gosip.

Apapun kasusnya, ada saja warganet yang mengaitkannya dengan sayur kol alias kubis. Padahal, dalam kajian medis, sayur kol dikenal kaya vitamin dan manfaat.

Pakar gizi dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk Jakarta, dr. Marya Warascesaria Haryono, Sp.GK., menerangkan kol mengandung banyak nutrisi, yaitu vitamin A, B, C, dan K. Selain itu, sayur ini menyimpan kalsium dan serat.

Artikel lain:
Nutrisi Super dari Pisang yang lagi Tren
Risiko Diet Kekinian Bagi Tubuh

Kandungan yang paling banyak adalah vitamin C. Mengonsumsi kol  100 gram bisa memenuhi 60 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C dan 70 hingga 80 persen vitamin K yang menopang metabolisme tulang serta proses pembekuan darah.

“Selain itu, dalam 100 gram kol terdapat kalsium 4 persen, magnesium 3 persen, dan sedikit zat besi. Kalsium berfungsi mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan gigi, memaksimalkan kontraksi otot, sekaligus mengatur kegiatan antarsel dalam tubuh. Magnesium berguna dalam berbagai proses metabolisme tubuh terutama yang berhubungan dengan sistem imun, tulang, saraf, otot, dan regulasi gula darah,” kata Marya.

Ilustrasi Escarole, kubis dan bayam. REUTERS/Clifford A. Wright

Tak hanya itu, sejumlah jurnal kesehatan rilisan luar negeri menyebut kol salah satu perisai tubuh untuk melawan sel-sel kanker. Kol, kata Marya, sumber zat glukosinolat.

“Di dalam tubuh, zat ini dikonversi menjadi isotiosianat yang bersifat melindungi tubuh dari sel-sel kanker. Kol juga mengandung antioksidan fenol. Kolaborasi fenol dengan vitamin C dan flavonoid melindungi tubuh dari pengaruh radikal bebas serta risiko serangan sel kanker,” tambahnya.

Meski kaya manfaat, mayoritas ibu enggan menjadikan kol pilihan pertama untuk diolah dan disajikan di meja makan. Mereka berdalih sayur kol membuat perut suami dan anak kembung.

Baca juga:
Pakar Ingatkan Pentingnya Memperhatikan Gaya Hidup dan Nutrisi
Anak Suka Pilih-pilih Makanan, Awas Kurang Gizi 

Marya membenarkan. Kandungan zat rafinosa dalam kol menyebabkan kembung. 

“Karenanya, untuk menghidari risiko kembung saya sarankan mengonsumsi kol dalam batas wajar alias secukupnya. Atau Anda bisa menyiasatinya dengan proses pemanasan, yakni dengan teknik kukus, rebus, atau tumis. Risikonya, sebagian nutrisi yang tersimpan dalam kol hilang akibat proses pemanasan ini,” jelas Marya.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."