Lansia, Pilih Ikut Anak atau ke Panti Jompo Seperti NH Dini?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
NH Dini alias Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin. TEMPO/Ijar Karim

NH Dini alias Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin. TEMPO/Ijar Karim

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masih menjadi perdebatan apakah anggota keluarga berusia lanjut atau lansia akan ikut tinggal bersama anak atau saudaranya, tinggal sendirian, atau menetap di panti jompo. Mengenai gambaran kehidupan di hari tua, novelis NH Dini sudah memutuskan sejak jauh hari, yakni tinggal di pantai jompo.

NH Dini tinggal di rumah lansia Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Meski begitu, masa tua NH Dini tetap diisi dengan berbagai kegiatan produksi, misalnya menulis, melukis, dan memelihara tanaman. NH Dini meninggal pada Selasa, 4 Desember 2018.

Mengutip US News, psikoterapis Shira Block mengungkapkan latar belakang seorang lansia memutuskan tinggal di panti jompo. Hubungan yang terbangun dari orang-orang yang memiliki kondisi yang sama, misalnya sudah tua dan fungsi fisiologis yang menurun bisa membantu para lansia menghadapi masa tuanya.

Aktivitas makan bersama, berbincang, sampai melakukan permainan yang mengasyikkan untuk orang berusia senja bisa menjadi pilihan untuk mengusir rasa bosan dan kesepian. "Perlu dipahami kalau tinggal di panti jompo bukan berarti dibuang atau disingkarkan," kata Block.

Adapun lansia yang tinggal bersama anak-anak dan cucu mereka, juga memiliki keuntungan, yakni lebih dekat dengan keluarga. "Salah satu keuntungan terbesar adalah anak-anak dapat melihat secara langsung apa artinya merawat generasi sebelumnya," kata Shira Block.

Keberadaan kakek dan nenek di rumah adalah kesempatan untuk menunjukkan cinta dan kesetiaan untuk keluarga. Meski begitu, para lansia dan anak-anaknya harus tetap menyadari kalau dinamika dalam keluarga bisa berubah.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."