Dian Pelangi Meneropong Tren Busana Muslim 2019

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Dian Pelangi saat acara trunk show

Dian Pelangi saat acara trunk show "Dear Paris" di Bunga Rampai Restaurant, Rabu, 18 Oktober 2017. TEMPO | Satria Dewi Anjaswari)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tren busana muslim terus berkembang di Indonesia dan seluruh dunia. Pilihan busana muslim kini semakin beragam, menyesuaikan dengan selera para hijaber. Ada yang suka busana muslim yang feminin dengan warna-warna pastel, ada yang cenderung dengan busana muslim kasual, dan lainnya.

Lantaran perkembangan busana muslim yang semakin besar, maka trennya juga kian sulit terdeteksi. Perancang busana Dian Pelangi mengatakan Indonesia punya banyak sekali pilihan busana muslim dan memiliki pasar yang beragam. “Biasanya setiap desainer memiliki ciri khas masing-masing,” ujar Dian Pelangi di Harlequin Bistro Kemang, Jakarta Selatan, Senin 17 September 2018.

Selebriti Inneke Koesherawati berjalan diatas catwalk membawakan koleksi selebriti desainer Dian Pelangi mengusung tema Colour Euphoria dalam dalam pekan mode Jakarta Fashion Week, 22 Oktober 2017. Dian Pelagi membawakan ciri khas rancangannya penuh warna yang dipadupadankan unsur kain tradisional. TEMPO/Nurdiansah

Ditambah lagi, Dian Pelangi melanjutkan, para hijaber punya karakter dan gaya masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan keseharian mereka. “Jadi tren itu unity in diversity, banyak gaya tetapi tetap kompak sebagai busana muslim," ucap Dian Pelangi.

Dengan perkembangan mode yang kian berani, Dian Pelangi memperkirakan tren busana muslim 2019 menuju ke motif-motif khas Indonesia, misalnya yang lebih tribal atau etnik. Dia menambahkan, motif khas Indonesia yang meriah membuat busana muslim Tanah Air lebih menonjol di antara busana muslim dari negara lain.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Baca juga:
Dian Pelangi Jadi Bridesmaid, Drapery Bajunya Bikin Manis
Pesan Dian Pelangi Sebelum Ikut Fashion Show di Luar Negeri

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."